Bina Remaja GMIM
MENU
Bina Remaja GMIM, 5-11 Oktober 2025 - Bina Remaja GMIM

Bina Remaja GMIM, 5-11 Oktober 2025

Mazmur 144:1-15

Berbahagialah Bangsa yang Allahnya Ialah Tuhan

Berbahagialah Bangsa yang Allahnya Ialah Tuhan

Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan Yesus,

Apa yang paling berharga dari hidup sebagai orang percaya adalah berada dalam sebuah relasi yang berlangsung terus-menerus dengan Tuhan Allah. Di dalam kasih-Nya, Allah telah berinisiatif membangun hubungan dengan umat-Nya dan berjanji menganugerahkan segala yang baik kepada orang-orang yang menaruh harap hanya kepada-Nya. Betapa berbahagianya orang-orang yang memiliki relasi dengan Tuhan Allah. Adakah hidup kita ditandai dengan relasi yang baik dengan Dia?

Pemazmur Daud adalah seseorang yang hidupnya ditandai dengan hubungan yang dekat dengan Tuhan. Daud digambarkan sebagai "seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku" (Kisah Para Rasul 13:22). Hati Daud melekat pada Tuhan dan itu nyata dalam seluruh hidupnya, bahkan dalam jatuh bangunnya. Mazmur 144 menyatakan hal ini. Daud sebagai representasi orang Israel menunjukkan bahwa mereka sebagai umat Allah berada dalam hubungan yang terus-menerus berlangsung dengan Tuhan Allah dan hal itu adalah sesuatu yang paling berharga dalam kehidupan mereka. Daud dan orang Israel memuji Tuhan atas hal itu.

Daud menggambarkan Tuhan sebagai Allah yang mempersiapkan dia sekaligus Allah yang melindungi dia. Perjalanannya dari seorang gembala kambing domba biasa sampai menjadi raja atas seluruh Israel adalah bukti tangan Allah yang mempersiapkan dan melindungi dia. Daud berkata, "TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang." Allah mempersiapkan Daud sehingga ia dapat mengalahkan Goliat dan kelak semua musuh-musuhnya. Hal ini adalah karena Allah menyatakan diri-Nya sebagai perlindungan bagi Daud. Kata "perlindungan" telah diterjemahkan LAI sebagai "sekutu yang setia" (ayat 2, TB2). Daud yang ada dalam hubungan yang dekat dengan Tuhan mengalami segala yang baik dari Tuhan, yakni kasih setia-Nya. Kasih setia Allah inilah yang membuat Daud terjaga dan terlindungi dari semua musuhnya. Paulus membahasakan hal itu dalam kalimat penuh iman, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31). Itulah yang dialami Daud karena berada dalam hubungan yang dekat dengan Tuhan.

Saat menerima segala yang baik dari Tuhan, seseorang akan segera menyadari ketidaklayakannya di hadapan Tuhan. Inilah yang membuat kasih setia Tuhan semakin mengagumkan sebab diberikan pada mereka yang tidak layak, namun yang dikasihi-Nya. Daud berkata, "apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhatikannya?" Pernyataan penuh kerendahan hati ini didasari kesadaran bahwa manusia sama seperti angin saja. Kata "angin" yang dipakai adalah dari kata Ibrani hevel, yang menunjuk pada kesia-siaan manusia sebagaimana ditunjukkan berulang-ulang dalam kitab Pengkhotbah. Daud menyadari bahwa manusia "hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat." Namun berada dalam hubungan dengan Tuhan menjadikan seseorang memiliki arti dan makna hidup.

Daud kemudian menggambarkan Tuhan Allah dalam gambaran Teofani. Teofani adalah cara Allah menyatakan diri-Nya dalam wujud yang dapat diamati manusia. Keluaran 19:16 menunjukkan hal ini, "Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan." Dalam mazmurnya ini, Daud menggambarkan Allah dalam kekuatan-Nya yang dahsyat yang membuat manusia gemetar di hadapan-Nya. Allah membelah langit untuk menyatakan kehadiran-Nya, membuat gunung berasap sebagaimana di gunung Sinai. Allah yang dahsyat ini menyatakan pertolongan-Nya kepada Daud bahkan di hadapan musuh laksana banjir banyaknya. Pertolongan ini nyata pada Daud dan umat Allah yang ada dalam hubungan dengan Dia.

Nyanyian baru yang keluar dari mulut Daud adalah hasil dari pengalaman demi pengalaman Daud yang berjalan bersama dengan Tuhan. Setiap pengalaman baru bersama dengan Tuhan, yakni pengalaman akan kebaikan dan kesetiaan-Nya, melahirkan puji-pujian umat kepada-Nya. Allah secara khusus telah memberikan kemenangan dan kelepasan kepada Daud, dan dengan demikian kepada Israel, umat-Nya. Inilah yang diharapkan Daud terjadi terus-menerus dalam dirinya dan umat Israel. Itulah sebabnya mazmur ini ditutup dengan permohonan berkat secara komunal, doa umat kepada Allah yang mereka percaya. Berkat Tuhan sajalah yang membuat anak-anak Israel boleh mengalami segala yang baik, serta memenuhi Israel dengan segala kelimpahan dalam perjalanan hidup mereka sebagai umat Allah, yakni dengan kambing domba dan lembu sapi yang berlaksa-laksa.

Pada akhirnya, Daud dan umat Israel mengakui bahwa berkat terbesar mereka adalah Tuhan Allah sendiri. Berada dalam hubungan dengan-Nya adalah keistimewaan Israel yang diutus untuk menyatakan kebesaran Tuhan kepada dunia. Daud berkata, "Berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya! Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN!" Kata "berbahagia" datang dari kata ashre, kata yang sama yang dipakai dalam pembukaan Mazmur pasal 1 dan keseluruhan kitab Mazmur.

Benarlah kalimat berikut untuk direnungkan, "Mereka yang memiliki Allah, memiliki segala-galanya. Memiliki segala-galanya tanpa Allah, sia-sia."

Kakak-kakak pembina dan adik-adik remaja yang dikasihi Tuhan Yesus,

Apakah kita menjalani hidup kita dalam hubungan yang dekat dan akrab dengan Tuhan? Yesus Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib supaya kita dapat masuk dalam sebuah hubungan abadi dengan Tuhan Allah. Kita bukan lagi orang asing namun telah diangkat menjadi anak-anak Allah, yang dikasihi dan dipedulikan-Nya. Bila kita berjalan bersama dengan Tuhan, kita akan mengalami pengalaman demi pengalaman baru yang menunjukkan kepada kita betapa baik dan setianya Tuhan dalam hidup anak-anak-Nya. Maukah kita berjalan bersama dengan Dia, mengandalkan Dia dalam setiap langkah hidup kita? Mereka yang berjalan bersama Tuhan memperoleh segala yang baik dan berbahagia. Daud telah mengalami hal ini. Ia dipersiapkan oleh Tuhan dan dalam perjalanannya ia mengalami perlindungan dan berkat Tuhan hari demi hari. Semua ini mendorong Daud melayani Tuhan dengan segala yang ia miliki sebagai pemberian dari Tuhan.

Mari berkomitmen untuk berjalan bersama Tuhan. Doa dan firman-Nya menjadi sarana untuk itu. Di tengah dunia yang semakin terbuai dengan kenikmatan dunia dan menjadi lupa dengan Tuhan, biarlah kita menjadi generasi yang berjalan bersama Tuhan, dalam hubungan yang dekat dengan Dia. Itulah kebahagiaan sejati kita. Amin.