Renungan Lansia GMIM
MENU
Renungan Lansia GMIM, 16-22 November 2025 - Renungan Lansia GMIM

Renungan Lansia GMIM, 16-22 November 2025

Mazmur 46:1-12

Allah Tempat Perlindungan dan Kekuatan

Allah Tempat Perlindungan dan Kekuatan

Ibu, Bapak LANSIA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Di masa lalu, untuk melindungi penduduk dari ancaman musuh, orang-orang membuat benteng sebagai salah satu bentuk pertahanan. Orang-orang muda yang kuat, gagah berani, direkrut untuk maju ke medan perang. Di masa penjajahan dulu, ada lokasi-lokasi seperti gua menjadi tempat persembunyian, tempat berlindung. Kalau di masa kini, rumah menjadi sarana tempat berlindung, bahkan ada orang-orang kaya membuat bangker-bangker menjadi tempat perlindungan yang aman jika terjadi sesuatu yang mengancam keselamatan di dunia. Sebagaimana informasi yang viral bahwa para ilmuan memprediksikan akan adanya bahaya badai matahari yang bisa berakibat terjadi kebakaran diberbagai tempat di belahan dunia ini dan hal tersebut dapat mengancam keselamatan hidup manusia. Maka ada yang membuat tempat perlindungan di bawah tanah dengan fasilitas modem, dengan makanan berlimpah yang dipersiapkan untuk konsumsi jangka waktu yang panjang. Semua dipicu oleh ketakutan akan ancaman kematian dan upaya untuk melindungi diri dan mempertahankan hidup.

Ibu, Bapak LANSIA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Segala upaya manusia untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal, tidaklah akan melebihi kekuatan kuasa Tuhan Allah yang menjadi sumber perlindungan kita. Sekuat-kuatnya, sepintar-pintarnya dan sehebat-hebatnya manusia, sesungguhnya kita hanyalah buatan tangan Tuhan Allah. Upaya mempertahankan hidup penting, upaya mendapatkan perlindungan dari berbagai ancaman perlu, tetapi jangan sampai mengabaikan kuasa Tuhan Allah Sang sumber kekuatan dan perlindungan.

Banyak ilmuan, orang-orang pinter yang mengagungkan kecerdasan intelektualitasnya, menonjolkan keahlian dan ketrampilannya padahal semuanya itu adalah sementara. Nyawa manusia milik Tuhan Allah, hidup mati manusia ditentukan-Nya. Manusia berencana Tuhan Allah yang menentukan. Jadi, apapun yang mansusia upayakan dalam mempertahankan hidup dan mendapatkan perlidungan, hendaknya tetaplah mengandalkan Tuhan Allah.

Ada berbagai proyek yang dirancang secara maksimal, bertahun-tahun dibuat melalui berbagai tahapan penelitian yang matang, tetapi dalam sekejap hancur lebur. Ingat peristiwa tenggelamnya kapal pesiar terbesar, termewah dengan fasilitas keamanan yang canggih sehingga orang yang membuat kapal itu berkata Tuhanpun tidak dapat menenggelamkan kapal ini. Nama kapal itu Titanik. Apa yang terjadi? Baru pelayaran pertama kapal yang dibanggakan dan dinyatakan tak mungkin tenggelam itu menabrak gunung es, terbelah dan tenggelam dengan ribuan orang yang meninggal. Diperkirakan total penumpang dan awak 2.240 yang selamat sekitar 700 orang. Itu terjadi tanggal 15 April 1912. Kesimpulannya adalah Tuhanlah sumber perlindungan dan kekuatan dalam hidup ini.

Ibu, Bapak LANSIA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Pemazmur menyatakan keyakinan imannya bahwa sesungguhnya Tuhan Allah sumber perlindungan dan kekuatan. Pernyataan itu bukan sekadar ungkapan kata-kata, tetapi merupakan pengalaman iman pemazmur yang telah membuktikan hal itu. Keyakinan itu membuatnya tidak takut. Ia katakan, sekalipun bumi berubah, gunung-gunung goncang dalam laut, sekalipun bangsa-bangsa ribut dan kerajaan-kerajaan bergoncang tetapi Tuhan Allah semesta alam akan menyertai mereka. Ia yang akan menghentikan peperangan, mematahkan busur panah, menumpulkan tombak dan membakar kereta-kereta perang. Gambaran dari pertolongan yang disediakan-Nya yang menggagalkan upaya musuh. Sebab diimani bahwa Tuhan Allah adalah kota benteng yang teguh.

Ibu, Bapak LANSIA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Menjalani masa Lanjut Usia, ada berbagai kondisi yang dialami. Ada yang sekalipun menjalani masa tua masih sehat, kuat, enerjik dan tidak mengidap penyakit apapun. Ada yang mulai sakit-sakitan, kena hujan rintik saja akan sakit. Ada yang tidak kuat lagi berdiri atau berjalan sehingga tidak bisa lagi ke mana-mana, hanya di rumah saja. Kekuatan berangsur-angsur berkurang. Kelemahan fisik mulai teralami. Fungsi organ-organ tubuh tertentu mulai berkurang tetapi tetap berharap pada Tuhan Allah. Tubuh boleh lemah, tapi iman harus tetap kuat. Dalam berbagai keadaan di masa tua, LANSIA tetap menyakini ada pertolongan dan perlindungan dalam Tuhan Allah. Ia tidak biarkan LANSIA yang berharap pada-Nya.

Melalui firman ini kita diingatkan untuk teguh dalam keyakinan iman seperti pemazmur, bahwa apapun yang dialami harus tetap percaya pada pelindungan Tuhan Allah. LANSIA harus menjadi saksi-Nya yang setia pada anak cucu tentang tentang kasih setia Tuhan Allah. Ia menjadi sumber kekuatan dalam kelemahan, menjadi sumber perlindungan dalam segala keadaan. Anak dan cucu mungkin saja kurang mempedulikan kita. Masalah kita belum tuntas, kesehatan kita belum membaik, keuangan kita pas-pasan atau mungkin berkekurangan dan tidak mencukupi, tetapi semuanya itu tidak akan mengalahkan kepercayaan kita kepada Tuhan Allah. LANSIA harus tetap semakin bergantung pada Tuhan Allah bukan pada diri sendiri, anak-cucu, keluarga atau uang dan harta, sebab Tuhan Allah adalah segala-galanya. Dialah yang memberi kedamaian dalam hidup sebab Dia tempat perlindungan dan kekuatan kita. Amin.