Renungan Lansia GMIM
MENU
Renungan Lansia GMIM, 21-27 September 2025 - Renungan Lansia GMIM

Renungan Lansia GMIM, 21-27 September 2025

Mazmur 145:1-21

Biarlah Segala Makhluk Memuji Nama-Nya yang Kudus

Biarlah Segala Makhluk Memuji Nama-Nya yang Kudus

Ibu, Bapak LANSIA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Menjalani masa LANSIA ada berbagai macam keadaan yang masing-masing kita alami. Ada yang masih tetap sehat dan dapat beraktifitas dengan baik walaupun kekuatan fisik mulai berkurang, ada yang mulai sakit-sakitan, masuk angin saja, atau kena hujan gerimis sedikit saja langsung sakit. Tetapi ada pula yang sudah tidak berdaya masuk keluar rumah sakit atau bahkan sudah tidak dapat lagi berbuat apa-apa karena terus berbaring di tempat tidur. Sehingga ada orang tua lanjut usia, ketika mendengar ada orang yang meninggal, apalagi masih muda, mereka berkata, “kiapa bukang kita jo tu Tuhan ada pangge, dorang masih muda kita so tua”, atau ada yang berkata, “Tuhan ambe jo kita”, “Tuhan so boleh jo kita pe hidup”.

Masa tua memang mengalami berbagai keadaan, tetapi sebagai orang percaya kita mengimani bahwa hidup mati kita ditangan Tuhan Allah. Ia mau kita tetap setia sepanjang usia kita sampai akhir hidup dan tidak akan bersungut-sungut menjalani masa tua. Sebab mungkin itu adalah doa-doa kita ketika masih muda dengan sungguh-sungguh berdoa meminta panjang umur dan dapat menjalani masa tua. Tuhan Allah tahu yang terbaik bagi kita. Jadi yang penting adalah bagaimana menjalani tahap akhir usia ini, yaitu masa lanjut umur ini dengan tetap setia, bertekun dan percaya sungguh bahwa Yesus Kristuslah Juruselamat hidup kita. Sekalipun masa tua dengan berbagai konsekwensi yang harus dijalani, tetaplah menjadi saksi-Nya dengan hidup memuliakan, memuji dan memasyurkan nama Tuhan Allah yang kudus.

Ibu, Bapak LANSIA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Mazmur 145 ini berisi pujian dan penyembahan kepada Tuhan Allah yang diimani sebagai yang dasyat perbuatan-perbuatan-Nya, penuh kebajikan, pengasih, penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Tuhan Allah yang penuh keagungan dan kemuliaan, menjadi tempat perteduhan bagi yang lemah, penolong dalam kesesakan serta pemberi berkat yang mengenyangkan segala yang hidup. Tuhan Allah dalam segala jalan-jalan-Nya tidak pernah meninggalkan setiap perbuatan tangan-Nya. Karena itu sesungguhnya Dialah Tuhan Allah yang patut disembah seumur hidup dan karena itu pemazmur berucap, “biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk selama-lamanya.”

Pemazmur menyatakan sifat Tuhan Allah dan mengajak untuk menyembah dan memuji-Nya, bukanlah tanpa alasan. Sebab sesungguhnya pemazmur telah mengalami sendiri bagaimana kebaikan pemeliharaan-Nya dalam hidupnya. Dan bagaimana keperkasaan Tuhan Allah yang dahsyat melampaui kekuatan apapun di dunia ini. Dialah yang menjadi penolong yang berkuasa atas segala kuasa dalam kehidupan. Pengalaman iman raja Daud ini menjadi suatu kesaksian hidupnya yang ingin terus disampai-sampaikan agar semua mengenal, memuji, menyembah dan mengimani-Nya sebagai Tuhan Allah semesta alam.

Oleh karena itu menjadi panggilan iman bagi kita untuk teguh dalam iman. Jangan mudah tergoyahkan oleh berbagai keadaan hidup. LANSIA GMIM memiliki keimanan yang sungguh kepada Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus, satu-satunya Tuhan yang patut disembah dan dimuliakan. Hal ini harus menjadi kesaksian hidup bagi anak cucu supaya anak cucu kita juga mengenal dan hidup setia kepada-Nya. Sebagai LANSIA tentu kita telah mengalami banyak hal sebagai pengalaman hidup, bagaimana Tuhan Allah menyertai, menolong dan memberkati tahun-tahun usia dalam berbagai situasi. Marilah kita mengingat dan merenungkan kebaikan Tuhan Allah yang menolong saat membangun keluarga, berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup keluarga, membesarkan dan mendidik anak-anak.

Sesungguhnya bukanlah hal yang mudah, tetapi berkat kemurahan Tuhan Allah maka kita boleh ada sebagaimana ada saat ini. Dengan demikian sepantasnyalah kita hidup selalu bersyukur dan memasyurkan nama-Nya.

Ibu, Bapak LANSIA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Memuji dan memasyurkan nama Tuhan Allah tidaklah hanya dengan kata-kata atau dengan ketekunan berdoa dan beribadah, tetapi juga harus ditunjukan dalam sikap hidup setiap hari. Jadilah kita LANSIA dengan semangat yang tidak mudah menyerah, selalu riang gembira karena percaya akan pemeliharaan-Nya. Moto LANSIA, “Tua berguna dan berkualitas”, hendaklah menguatkan iman kita menjalani masa LANSIA. Walaupun sudah tua, panca indra mulai berkurang fungsinya, kekuatan mulai berkurang, kesehatan mulai terganggu tetapi tetaplah kuat iman di dalam Tuhan Allah.

Tua bukan halangan untuk memuliakan-Nya, tua bukan kondisi yang menghalangi untuk dapat terus bekerja dengan jujur, bertanggungjawab, adil dan bijaksana. Jangan menjadikan usia tua sebagai kesempatan untuk meminta penghormatan secara berlebihan sehingga membuat kita menyombongkan diri atas semua pencapaian selama ini. Tetapi teruslah jadi teladan yang memberkati semua orang tua dan muda.

Kadangkala ada yang mengeluhkan sikap LANSIA yang suka mencampuri urusan rumah tangga anak-anak secara berlebihan, sehingga kehilangan harmonisasi, menyimpan kepahitan masa lalu yang menimbulkan keretakan hubungan satu dengan yang lain lalu mengajak anak cucu turut membenci orang yang kita benci. Hati dipenuhi amarah, iri hati dan dengki serta prasangka buruk. Tetapi ada banyak LANSIA yang sungguh menjadi panutan dalam bertutur kata dan bertindak karena selalu mengedepankan kasih Tuhan Allah.

Mintalah hikmat Tuhan Allah dalam menjalani masa LANSIA di tengah keluarga, jemaat dan masyarakat sehingga menjadi berkat dan diberkati. Pujilah Tuhan Allah pada segala waktu, setiap hari sehingga mendatangkan sukacita bagi banyak orang. Hidup LANSIA GMIM, sehat, kuat dan diberkati. Amin.