MENU
MTPJ GMIM 19 - 25 Oktober 2025 - Yesus adalah Terang Dunia

Yesus adalah Terang Dunia

MTPJ GMIM 19 - 25 Oktober 2025

Yohanes 8:12-20

Tema Bulanan:

Firman Tuhan: Menumbuhkan Iman, Membuahkan Kebaikan dan Menerangi Kegelapan

Tema Mingguan:

Yesus adalah Terang Dunia

Bacaan Alkitab:

Yohanes 8:12-20

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Terang dan gelap dalam kehidupan kekristenan adalah metafora. Setiap manusia memerlukan terang ketika berjalan dalam kegelapan dunia. Kegelapan adalah terhentinya aktifitas dan tidak memiliki tujuan hidup. Kegelapan kehidupan manusia, menunjuk kondisi hidup yang tak berpengharapan karena ia menyerahkan dirinya kepada hawa nafsu dan mengerjakan segala macam kejahatan serta dosa. Ironisnya manusia yang sedang berada dalam kegelapan, merasa dirinya bijak sehingga ia menjadi orang-orang yang humanistik (manusia mengandalkan dirinya sendiri). Jadi, hidup dalam kegelapan berakhir pada kebinasaan.

Terang berfungsi memberi cahaya pada dunia dan manusia. Teranglah yang membuat manusia hidup dan beraktivitas. Terang berarti cahaya, nurani, yakni sumbu ilahi yang berkedip-kedip dalam batin yang menegur bila kita melawan kehendak Tuhan Allah dan memberikan dorongan untuk mengikuti kehendak-Nya. Dalam Alkitab, terang berarti awal dari kehidupan, kebijaksanaan dari Tuhan Allah yang menyelamatkan dunia. Kondisi gelap memang tidak disukai oleh semua orang meski gelap adalah kenyataan. Terang merupakan sebuah kenyataan terpisah dari gelap, yang menunjuk pada pola hidup jujur, benar dan adil. Ada kalimat mengatakan "semua harus terang benderang" artinya jelas, tidak ada yang disembunyikan atau apa adanya. Walau pada kenyataan, masih ada orang yang hidup dalam kegelapan dan ingin terus menikmatinya. Tema perenungan di minggu ini adalah "Yesus adalah Terang Dunia"

PEMBAHASAN TEMATIS

■ Pembahasan Teks Alkitab (Eksegese)

Injil Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes, salah satu dari dua belas murid Yesus. Ia dikenal sebagai "murid yang dikasihi Yesus" (Yohanes 13:23) dan juga penulis kitab 1, 2, 3 Yohanes serta Wahyu. Diperkirakan ditulis sekitar tahun 85-95 Masehi, kemungkinan besar di kota Efesus (di wilayah Asia Kecil, sekarang Turki). Injil ini ditulis setelah Injil-injil lainnya (Matius, Markus, Lukas), yang disebut Injil Sinoptik. Tujuan Penulisan Injil Yohanes adalah untuk: "Supaya kamu percaya, bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." (Yohanes 20:31). Pokok-pokok yang ditekankan Yohanes dalam Injil ini adalah menekankan bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia, sumber hidup kekal, dan terang bagi dunia.

Yohanes 8 adalah penegasan tentang identitas Yesus Kristus. Bagi orang Yahudi, penegasan terang mengingatkan mereka akan pimpinan Tuhan Allah di padang gurun. Sementara bagi orang Yunani, terang merupakan lambang dari kehidupan sejati yang menghindarkan manusia dari jerat ketakutan akan kematian, penyingkap kebodohan dan dosa manusia. Dengan penegasan tentang Identitas Diri-Nya sebagai Terang Dunia, mendapat pertentangan dari orang-orang Farisi.

Yohanes 8:12-20, dilatarbelangi oleh situasi perayaan Pondok Daun (Yoh.7:2) dan di puncak perayaan Yesus Kristus berkata: "siapa yang haus..., siapa percaya pada-Nya." aliran-aliran air hidup diberikan kepadanya (Yoh.7:37-38). Air dilambangkan Roh, Yesus Kristus menjanjikan pemberian Roh. Upacara selanjutnya: Penerangan Bait Allah dengan memasang lilin di empat kandil (tempat lilin bercabang-cabang) yang besar. Kandil tersebut memancarkan terang ke seluruh kota Yerusalem dari malam sampai pagi. Upacara diramaikan dengan nyanyian, tarian, musik dan lain menonton. Nyala api dari kandil di Bait Allah menembus kegelapan malam. Lalu Yesus berkata: "Akulah terang dunia..."(ay.12a). Terang (Yun. phos: cahaya), sebagai lambang tiang awan dan api yang menuntun Israel dalam perjalanan dari Mesir ke tanah Kanaan. (Kel.13:21-22). Yesus Kristus adalah terang yang sesungguhnya. (Yoh.1:9) Dia melenyapkan kegelapan dengan menerangi jalan keselamatan yang benar kepada Allah. Yesus Kristus adalah terang yang membuat hidup bercahaya dan tidak dikuasai oleh kegelapan. Terang menyatakan cahaya yang bersinar dengan kuat, mengamankan dan melindungi.

Yesus Kristus bukan saja mengatakan "Akulah terang" tetapi Ia juga menyertakan kata "dunia" (Yun. kosmos, 'seluruh alam semesta') menunjuk pada seluruh umat manusia. Hal ini menegaskan bahwa posisi umat manusia di dunia sedang berada dalam kegelapan. "Akulah Terang Dunia" artinya "Akulah satu-satunya terang yang bercahaya menyinari umat manusia yang berada dalam kegelapan". Terang Yesus Kristus menerangi kehidupan orang yang taat pada-Nya. Terang dari Bait Allah hanya sementara dan akan padam, tetapi Yesus Kristus adalah terang yang menyala selama-lamanya (kekal).

Selanjutnya "barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup"(ay,12b). Kata 'ikut' (Yoh 12:46, menggunakan kata 'percaya'), menunjukkan 'hubungan yang dekat' dan 'ketaatan'. Jadi 'ikut Yesus Kristus' berarti 'dekat dan 'taat kepada-Nya'. Memberi seluruh kehidupan kepada-Nya. Mereka yang mengikuti-Nya memiliki terang bukan hanya sementara (atau satu malam) tapi sepanjang hidup. Kata "terang hidup" berarti terang yang terpancar dari sumber kehidupan yaitu Yesus Kristus.

Pernyataan Yesus Kristus ini, ditanggapi orang-orang Farisi. "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar."(ay,13). Mereka mengklaim bahwa kesaksian Yesus Kristus tidak benar karena bersaksi tentang diri-Nya dan tidak ada saksi lain yang menguatkan. Jawaban Yesus Kristus, mengukuhkan misi-Nya. Ia tahu asal dan tujuan-Nya, bahwa Ia di utus ke dunia oleh Bapa-Nya untuk mengerjakan misi penyelamatan. Bagi-Nya, orang-orang Farisi menghakimi berdasarkan cara manusia (secara daging). Mereka "menghakimi" Yesus Kristus menurut apa yang mereka lihat, sebagai manusia biasa, "dalam daging, mereka tidak melihat kemuliaan Anak Allah.

Yesus Kristus datang, Dia tidak menghakimi siapa pun, (ay.14-15). Dia tidak menghakimi menurut ukuran manusia, tidak berdasarkan apa yang kelihatan. Dia justru menjadi penebus bagi orang-orang yang seharusnya dihakimi, "dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar,..." (ay.16a). Pola penghakiman yang dipakai berdasarkan hubungan-Nya dengan Allah Bapa. Sebab Ia hadir bersama Bapa yang mengutus-Nya. Waktu Yesus Kristus bersaksi tentang diri-Nya, ada Bapa yang turut bersaksi bersama dengan-Nya, tapi dunia tidak mengenal Bapa (ay.16b). Yesus Kristus mengonfirmasi bahwa, "dalam kitab tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah". Jelas ini, membenarkan kesaksian-Nya. Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku" (ay.17-18). Tanggapan mereka, "Di manakah Bapa-Mu?" (ay.19a). Pemahaman orang-orang Farisi mengenai Bapa secara biologis, sebatas ayah duniawi. Pertanyaan ini menunjukkan ketidaktahuan mereka terhadap Bapa dan akibatnya juga mengenai Yesus Kristus sendiri. Jawab-Nya, "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." Seseorang hanya bisa mengenal Bapa kalau ia mengenal-Nya. Orang-orang Farisi merasa bahwa mereka mengenal Yesus Kristus tetapi tidak mengenal Bapa-Nya (lih.Yoh.7:28). Pengetahuan mereka terhadap Yesus Kristus hanya terbatas pada hal-hal yang kelihatan saja.

Menolak Yesus Kristus berarti menjauhkan diri dari jangkauan ilahi. Oleh karena itu Ia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan tentang-Nya sama sekali. Kesaksian Yesus Kristus mengenai hubungan-Nya dengan Bapa menuai protes keras dari orang-orang Farisi. Di sini ada indikasi bahwa mereka berusaha membunuh Yesus Kristus karena Ia mengatakan bahwa Tuhan Allah adalah Bapa-Nya. Mereka hanya melihat-Nya dari sudut pandang duniawi. Mereka tidak mengerti akan hal-hal yang lebih besar di balik apa yang kelihatan itu. Namun tidak seorangpun berani menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba (ay,19b-20).

MAKNA DAN IMPLIKASI FIRMAN

  1. Yesus Kristus adalah Terang Dunia menggambarkan peran-Nya membawa pencerahan, kebenaran dan kehidupan yang sejati (keselamatan) kepada umat manusia (semua orang), memisahkan dari kegelapan dosa. Menjadi garam dunia dengan Firman yang membentengi gereja dan menjaga kekudusan-Nya. Otoritas Yesus Kristus terletak dalam hubungan-Nya yang khusus dengan Bapa. Dalam keberadaan-Nya, Ia berpaut dengan Bapa (bdk.Yoh.10:30). Gereja sebagai milik Yesus Kristus, harus menjadi terang bagi dunia, melalui pola pikir, kata dan tindakan.
  2. Berjalan mengikuti terang Yesus Kristus merupakan sebuah komitmen iman orang percaya untuk hidup sesuai dengan pola hidup dalam kasih karunia. Berbagai godaan dan penderitaan sering melemahkan iman sehingga orang percaya menjadi masa bodoh tidak lagi bersemangat untuk menjalani hidup dan tersesat dengan pola hidup dunia yang gelap, yang sifatnya sementara.
  3. Hidup dalam terang berarti hidup dalam kesopanan, tata krama dan etika di mana Yesus Kristus menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi godaan, tantangan dan pergumulan menghadapi hasrat memuaskan nafsu manusiawi. Beriman atau percaya merupakan kata kunci hadirnya terang Yesus Kristus yang menghalau kegelapan sehingga sukacita, kemenangan dan keselamatan menjadi bagian hidup.

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa pemahaman anda "Yesus adalah Terang Dunia" menurut Yohanes 8:12-20?
  2. Mengapa manusia lebih suka hidup dalam kegelapan dari pada hidup di dalam terang Yesus Kristus?
  3. Bagaimana seharusnya Gereja yang berjalan dalam Terang Yesus Kristus?

NAS PEMBIMBING:

Yesaya 49 : 6

POKOK-POKOK DOA

  1. Agar gereja berjalan dalam Terang Yesus Kristus
  2. Agar gereja memberi pendampingan bagi jemaat yang hidup dalam kegelapan untuk menikmati keselamatan dari Yesus Kristus.

TATA IBADAT YANG DIUSULKAN:

MINGGU BENTUK III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN

Persiapan/Nyanyian Masuk: NNBT No.1 "Pujilah Dia, Pujilah Dia"
Ses. Nas Pemb: PKJ No. 308 "Yesus, Terang-Mu Pelita Hatiku"
Ses. Pengakuan Dosa: NNBT No. 11 "Ya Allah, Kami Mengaku Dosa".
Ses. Pemberitaan Anugerah Allah: KJ No. 424 "Yesus Menginginkan Daku"
Ses. Pembacaan Alkitab: PKJ No. 15 "Kusiapkan Hatiku, Tuhan"
Ses. Pengakuan Iman: KJ No. 282 "Seluruh Umat Tuhan Oleh-Nya Dikenal".
Persembahan: KJ No. 235 "Kudengar Berkat-Mu Turun"
Nyanyian Penutup: PKJ No.239 "Perubahan Besar".

ATRIBUT

Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang