Tema Bulanan:
Berjalanlah Bersama Sang Terang Kehidupan
Tema Mingguan:
Rahmat Tuhan Turun Temurun atas Orang-Orang yang Takut Akan Dia
Bacaan Alkitab:
Lukas 1:46-56
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kita sementara berada di zaman yang serba canggih dengan mobilitas tinggi dan cepat Kita patut bersyukur untuk segala kemajuan itu. Tetapi, di balik semua kemajuan yang ada, kita juga mengalami dan menghadapi banyak persoalan seperti kejahatan manusia semakin canggih dan merajalela. Orang Kristen semakin kehilangan jati diri, menganggap diri lebih dari orang lain, merasa paling benar, menjadi sombong bahkan ada yang menghina dan merendahkan orang lain. Orang yang berkuasa cenderung menyalahgunakan kekuasaan/jabatan untuk memperkaya diri dan menekan yang lemah dan tidak berdaya. Praktik ketidakadilan semakin menggejala. Kesenjangan sosial semakin lebar. Ajaran Kristen tentang kasih: saling peduli dan solidaritas, saling menghidupkan sebagaimana yg diajarkan dan diteladankan Yesus Kristus semakin langka. Pengakuan bahwa Yesus Kristus Tuhan Raja dunia. Terang Hidup dan Sumber Rahmat sepertinya hanya ungkapan verbal tanpa penghayatan dan tindakan konkrit. Hidup takut akan Tuhan tidak lagi menjadi ciri khas umat-Nya.
Menghadapi realitas ini, Gereja yang sedang berada dalam perayaan Adven IV sebagai persiapan menyambut Natal Yesus Kristus dan kedatangan-Nya kembali (parousia), menyampaikan pengajaran dengan, "Rahmat Tuhan atas Orang-orang yang Takut Akan Dia."
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Eksegese)
Injil Lukas ditulis oleh Lukas seorang tabib (Kolose 4:4), teman sekerja Paulus (Filemon 1:24, 2 Timotius 4:11). Injil Lukas digolongkan sebagai Injil Sinoptis (cara pandang yang sama tentang pelayanan dan karya Yesus Kristus di tengah-tengah dunia) bersama Injil Matius dan Markus. Injil ini ditujukan kepada Teofilus yang mulia (Lukas 1:1), supaya jemaat mula-mula percaya kepada Yesus Kristus, sekalipun banyak tekanan dari pemerintah Romawi. Tema utama yang diangkat Lukas adalah perhatian Yesus Kristus kepada orang-orang yang "terpinggirkan" yaitu orang miskin, menderita, diperlakukan tidak adil termasuk kaum perempuan.
Teks Lukas 1:46-56 ini tidak dapat dipisahkan dengan ayat-ayat sebelumnya. Dalam ayat 26-28 dikisahkan bahwa Tuhan Allah menyuruh malaikat Gabriel ke Nazareth menjumpai Maria yang bertunangan dengan Yusuf untuk menyampaikan bahwa ia akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki. Dan hendaklah Maria menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah.
Selanjutnya dalam ayat 39-45 menceritakan tentang perjumpaan Maria dan Elisabeth di sebuah kota Yehuda. Ketika Maria memberi salam kepada. Elisabeth maka anak dalam rahimnya melonjak. Elisabeth pun berseru: "diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (ayat 42-43). Karena mengalami peristiwa yang luar biasa, maka Maria pun kemudian menyampaikan nyanyian pujian Untuk memuliakan Tuhan.
Lukas 1:46-56 berisi nyanyian pujian Maria dan doa yang memuliakan Tuhan , serupa dengan nyanyian Hana ketika Tuhan mengaruniakan anak laki-laki baginya (ISamuel 2:1-10). Nyanyian Maria dikenal dengan nama Magnificat (Latin artinya "memuliakan" atau '"mengagungkan") yang di dalamnya Maria memuji Tuhan atas perbuatan-Nya yang besar dalam hidupnya dan dalam sejarah umat-Nya.
Ayat 46 "Jiwaku memuliakan Tuhan adalah ungkapan isi hatinya yang mengakui kebesaran dan keagungan-Nya. Memuliakan (megalulei), diterjemahkan membesarkan, meninggikan, mengagungkan, menjunjung tinggi. Jiwaku (psyche) menunjukkan seluruh keberadaan batin manusia; pusat perasaan, kehendak, dan kesadaran diri. Jadi Maria memuji Tuhan Allah dengan seluruh hidupnya. Maria menempatkan Tuhan Allah sebagai pusat hidupnya; sumber segala kebaikan dan kemuliaan yang menjadi dasar sukacitanya (ayat 47).
Ayat 48; "Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya" adalah salah satu alasan Maria memuji Tuhan. 'Memperhatikan' berasal dari kata Yunani epeblepsen. Kata ini memiliki arti dasar "melihat" atau "memandang", tetapi dalam konteks ini berarti lebih dari sekedar melihat atau memandang. Ini mengandung makna memperhatikan dengan penuh kasih, memberi perhatian khusus atau memandang dengan penuh belas kasihan dan kehormatan. Maria mengakui keberadaannya sebagai perempuan yang lemah, miskin dan memiliki status sosial rendah (ayat 38) tapi mendapatkan perhatian khusus dari Tuhan dengan melakukan hal besar baginya.
Ayat 49, Tuhan disebutnya "Yang Maha Kuasa" artinya memiliki kekuatan dan kuasa yang tak terbatas yang melampaui akal manusia (adikodrati). Dialah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dalam hidupnya
Ayat 50. "Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia". Rahmat dari kata Yunani: eleos artinya belas kasihan, kasih sayang atau anugerah. Maria menyatakan bahwa rahmat Tuhan atau belas kasih-Nya diberikan secara turun-temurun atau tidak terbatas pada satu generasi, tetapi terus menerus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya yang hidup dengan rasa takut dan hormat kepada Nya.
Ayat 51-53. Sebaliknya pada Tuhan akan membalikkan fakta yang ada. yaitu mendatangkan kehancuran bagi orang-orang yang tidak takut Tuhan, seperti orang-orang yang sombong, orang-orang yang berkuasa tapi menggunakan kekuasaannya semena-mena, akan diturunkan. Orang-orang kaya yang tidak peduli dengan orang-orang miskin akan pulang dengan tangan kosong. Sementara itu orang-orang yang rendah akan ditinggikan dan orang-orang yang lapar akan dikenyangkan.
Ayat 54-55. Nyanyian Pujian Maria i. r menunjukkan keadilan Tuhan yang berpihak kepada mereka yang rendah hati dan menentang ketidakadilan sosial. Di akhir pujiannya. Maria mengungkapkan kesetiaan Tuhan dalam menepati janji-janji-Nya dan kasih sayang-Nya yang kekal kepada umat-Nya Israel, seperti yang dijanjikan-Nya kepada Abraham dan keturunannya Ini menunjukkan dan menegaskan konsistensi Tuhan dalam sejarah keselamatan dan kasih setia-Nya yang abadi yang terus menerus bagi umat-Nya.
Ayat 56. Maria tinggal bersama Elisabeth sekitar 3 bulan. Mereka saling menguatkan menghadapi pergumulan. Maria mengandung belum bersuami (ayat 34) dan Elisabeth mengandung di masa tua (ayat 13 dan 18). Mereka berbagi sukacita atas peristiwa besar yang dialami
MAKNA DAN IMPLIKASI FIRMAN
- Tuhan adalah Allah sumber rahmat yang mengasihi, mengangkat harkat dan martabat kaum yang rendah/lemah dan menepati janji-Nya. Kasih-Nya melampaui batas waktu dan generasi, tidak berhenti pada masa lalu, tetapi terus berlangsung bagi semua yang takut akan Dia.
- Di Minggu Adven ke IV ini warga Gereja diingatkan untuk selalu introspeksi diri dalam mempersiapkan diri menyambut Natal Yesus Kristus sehingga yang diutamakan adalah persiapan hati yang tulus seperti Maria menerima dan melakukan kehendak Tuhan.
- Memuji Tuhan bukan pilihan, tapi suatu keharusan sebagai kesaksian iman atas perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Tuhan dalam hidup ini. Warga Gereja selalu merindukan rahmat Tuhan atau belas kasih-Nya, karena itu hiduplah takut akan Tuhan. Jauhilah perbuatan-perbuatan dosa. Hiduplah dalam ketaatan dan kesetiaan kepada-Nya.
- Perayaan Natal Yesus Kristus tahun 2025 tinggal 4 hari. Jadikan perayaan ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen iman kita seperti Maria dan Elisabeth yang mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dengan menunjukkan kepedulian satu dengan yang lain. Agar kita mengasihi Gereja Tuhan dengan mengaktifkan diri dalam kegiatan-kegiatan pelayanan dan tetap menjaga sinergitas dengan Pemerintah.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang saudara pahami tentang "Rahmat Tuhan atas Orang-Orang yang Takut Akan Dia " dalam Lukas 1:46-56?
- Mengapa gereja selalu mengajarkan warganya hidup memuliakan Tuhan?
- Bagaimana menerapkan hidup memuliakan Tuhan di tengah kehidupan keluarga, gereja dan masyarakat?
NAS PEMBIMBING: Mazmur 104: 33-34
POKOK DOA:
- Supaya jemaat di Minggu Adven ini mempersiapkan diri seutuhnya menjadi palungan Sang Terang Kehidupan.
- Supaya jemaat dalam menyambut dan merayakan Natal Yesus Kristus mengalami damai sejahtera dan berbagi dengan sesama yang butuh diperhatikan sehingga merasakan sukacita Natal.
- Supaya Gereja dan Pemerintah selalu bersinergi dalam menerapkan Firman Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU ADVEN KE-IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NNBT No.4 "Naikkan Doa Pada Allah"
Nas Pembimbing: KJ No. 9 "Dengan Malaikat, Angkatlah"
Hukum Tuhan: KJ No. 405 "Kaulah, Ya Tuhan, Surya Hidupku"
Pengakuan Dosa: NKB No 19 "Dalam Lautan Yang Kelam"
Pemberitaan Anugerah Allah: NKB No. 127 "Ya Tuhan Kaulah Penebus"
Persembahan: KJ No. 293 "Puji Yesus"
Nyanyian Penutup: KJ No 246 "Ya Allah Yang Maha Tinggi"
ATRIBUT:
Warna Dasar Biru Muda dengan Simbol Empat Buah Lilin Berwarna Ungu