MENU
MTPJ GMIM 21 - 27 September 2025 - Biarlah Segala Makhluk Memuji Nama-Nya yang Kudus

Biarlah Segala Makhluk Memuji Nama-Nya yang Kudus

MTPJ GMIM 21 - 27 September 2025

Mazmur 145:1-21

Tema Bulanan:

Lakukanlah Kebaikan, Keadilan dan Kebenaran sebagai Wujud Kecintaan kepada Gereja dan Negara

Tema Mingguan:

Biarlah Segala Makhluk Memuji Nama-Nya yang Kudus

Bacaan Alkitab:

Mazmur 145:1-21

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Pujian diungkapkan karena berbagai alasan yang memiliki makna. Pujian karena pencapaian dalam karier, keberhasilan dalam study, berumur panjang, diberkati dengan kesehatan bahkan pujian untuk kebaikan-kebaikan yang diperbuat bagi sesama. Namun kenyataannya pujian menjadi daya tarik bagi manusia dalam relasi antar sesama. Orang percaya tergoda untuk memuji diri sendiri, mengharapkan pujian dari orang lain, sehingga cenderung hidup “makang puji” dan “haus pujian”.

Orang percaya harus menyadari panggilan imannya yaitu memuji Tuhan Allah, bukan sebaliknya memuji diri sendiri. Hanyalah orang-orang yang takut akan TUHAN, yang akan memuji-Nya apapun keadaannya. Maka, betapa pentingnya memuji Tuhan Allah sebagai bentuk pengakuan iman atas segala karya-Nya yang ajaib. Walau kadang orang percaya membatasi puji-pujian kepada Tuhan Allah karena tidak ada peristiwa khusus yang terjadi dalam hidupnya. Apa benar orang percaya memerlukan alasan atau keadaan khusus untuk menggerakkan imannya memuji TUHAN?

Tema: “Biarlah Segala Makhluk Memuji Nama-Nya yang Kudus” menuntun perenungan di minggu ini, agar orang percaya dapat mengungkapkan pujiannya akan kehadiran dan kebesaran Tuhan Allah dalam hidup serta melihat segala keajaiban karya-Nya yang membawa umat selalu hidup dalam pujian kepada-Nya.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Eksegese)

Ada tiga bagian dalam Alkitab Perjanjian Lama Ibrani yang sering disebut “TENAK” yakni: Taurat, Nabi-Nabi dan Kitab-kitab (T=Torah, N=Nebiim, K=Ketubim). Mazmur termasuk dalam kelompok kitab-kitab. Dalam bahasa Ibrani Mazmur adalah Tehillim artinya “puji-pujian” atau “nyanyian pujian".

Mazmur 145 adalah salah satu Mazmur Daud yang dikenal sebagai “Pujian Daud". Meski tidak ada informasi spesifik tentang peristiwa sejarah tertentu yang melatarbelakangi penulisan Mazmur ini, namun Mazmur ini merupakan Mazmur pujian yang menyoroti kebesaran, kemurahan dan kebaikan Tuhan Allah. Daud sering menulis syair Mazmur untuk menyatakan imannya kepada Tuhan Allah, menyampaikan rasa syukurnya dan memberikan pengajaran kepada bangsa Israel.

Mazmur 145 adalah sebuah Mazmur akrostik, yang berarti setiap ayat dimulai dengan huruf berurutan dari abjad Ibrani. Ini menunjukkan sifat artistik dan terstruktur dari Mazmur ini. Mazmur 145 terdiri dari 21 ayat dan terbagi dalam beberapa bagian yang memuji berbagai sifat Tuhan Allah dan sering digunakan dalam ibadah Yahudi dan Kristen. Dalam tradisi Yahudi, Mazmur ini merupakan bagian dari doa harian dan dibacakan dalam berbagai kesempatan liturgis. Bagi Daud puji-pujian kepada Tuhan Allah merupakan kewajiban atas segala sesuatu yang telah dibuat-Nya. Kata demi kata dalam kalimat pujian Daud kepada Tuhan Allah, menunjukkan ungkapan rasa syukur yang selalu baru dan terus menerus tak terputus.

Ayat 1-7. Ayat-ayat ini menyoroti pujian kepada Tuhan Allah sebagai alasan pertama pemazmur mengakui kebesaran-Nya. Daud menyatakan niatnya untuk memuji Tuhan Allah secara pribadi dan terus-menerus, karena mengakui-Nya sebagai Allah dan Raja. Sekalipun Daud seorang raja tetapi ia menyadari keberadaan Tuhan Allah sebagai Raja di atas segala raja. Komitmennya untuk memuji-Nya setiap hari menunjukkan bahwa pujian bukanlah tindakan sesaat tetapi praktik yang berkelanjutan. Tuhan Allah digambarkan besar dan sangat terpuji, dengan kebesaran yang tidak dapat dijangkau atau dipahami sepenuhnya oleh manusia. Olehnya, setiap generasi diharapkan untuk memuji dan memberitakan pekerjaan-pekerjaan-Nya kepada generasi berikutnya. Pemazmur berniat untuk menyanyikan kemuliaan dan perbuatan ajaib-Nya, yang mencerminkan kekaguman dan rasa syukur atas karya-Nya yang luar biasa. Pemazmur yakin umat TUHAN akan memberitakan kekuatan perbuatan-Nya yang dahsyat dan akan mengakui kebesaran-Nya, bahkan, akan memasyhurkan kebajikan dan keadilan-Nya.

Ayat 8-13. Ayat-ayat ini menekankan empat sifat utama Tuhan Allah, yakni: pengasih, penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan Allah menunjukkan kebaikan dan rahmat-Nya kepada semua ciptaan, tanpa terkecuali. Ini menunjukkan sifat universal dari kebaikan-Nya. Semua ciptaan-Nya akan bersyukur kepada-Nya dan umat-Nya yang setia akan memuji Dia. Ini mencerminkan respons alam dan manusia terhadap kebaikan Tuhan Allah. Orang percaya dipanggil menyatakan kebesaran Tuhan Allah kepada orang lain dengan memberitakan kemuliaan kerajaan-Nya bahkan kekuatan-Nya agar generasi berikutnya mengetahui tentang kekuatan dan kemuliaan kerajaan-Nya. Hal ini menunjukkan pentingnya pewarisan iman dan kesaksian kepada generasi mendatang, sebab kerajaan-Nya bersifat kekal, tidak terbatas oleh ruang dan waktu dan pemerintahan-Nya berlangsung selama-lamanya.

Ayat 14-20. Dalam bagian ini pemazmur memuji Tuhan Allah karena Ia penopang, adil dan penuh kasih setia. Ini adalah gambaran sifat-Nya yang mengajak orang percaya untuk hidup dalam ketergantungan penuh hanya kepada-Nya dan senantiasa berseru kepada-Nya dalam kesetiaan bahkan hidup dalam rasa hormat dan kasih kepada-Nya. Tuhan Allah setia (Yes 49:7; Ul 7:9) selalu berpegang pada janji-janji-Nya. Bukti kasih setia itu nampak terutama dalam tindakan-Nya menopang orang yang jatuh dan menegakkan yang tertunduk. Ini menunjukkan bahwa Tuhan Allah penyelamatan bagi semua orang. Semua orang yang berharap kepada-Nya tidak pernah dikecewakan, bahkan Ia memberi jaminan hidup, menyatakan pemeliharaan-Nya dengan memberi mereka makanan pada waktunya dan memenuhi kebutuhan segala yang hidup.

Daud menunjukkan pemeliharaan Tuhan Allah atas segala yang hidup, sekaligus menyaksikan bagaimana Dia menunjukkan perhatian-Nya kepada mereka yang lemah, berkekurangan dan tertindas. Pemazmur percaya bahwa Tuhan Allah dekat pada orang-orang yang berseru dalam kesetiaan dan melakukan kehendak-Nya dan mendengar teriak mereka minta tolong orang-orang yang takut akan Dia lalu menyelamatkan mereka. Tuhan Allah memberikan keselamatan dan damai sejahtera kepada orang-orang yang hidup dalam kehendak-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.

Ayat 21. Ayat ini dimulai dengan pernyataan pribadi pemazmur yang berkomitmen memuji Tuhan Allah. Ini menunjukkan bahwa pujian kepada Tuhan Allah adalah tanggung jawab dan hak istimewa pribadi orang percaya. Setiap orang dipanggil untuk aktif memuji-Nya dengan mulut mereka, pemazmur dengan mulutnya mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan Allah dan mengajak segala makhluk untuk memuji nama-Nya. “Biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus”. menunjukkan bagaimana pemazmur memperluas ajakan untuk memuji Tuhan Allah kepada segala makhluk. Ini mencerminkan visi universal bahwa segala ciptaan-Nya dipanggil untuk memuliakan nama-Nya yang kudus. Ungkapan “untuk seterusnya dan selamanya” menekankan bahwa pujian kepada Tuhan Allah tidak hanya saat ini, tetapi berlangsung selamanya, bersifat kekal, dan melampaui batasan waktu.

MAKNA DAN IMPLIKASI FIRMAN

  1. Pemazmur mengajak kita menjadikan pujian kepada TUHAN sebagai bagian integral dalam kehidupan. Mengakui TUHAN sebagai Raja berarti menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya dan memuji nama-Nya tanpa henti. Memuji TUHAN setiap hari harus menjadi rutinitas harian dengan pengakuan akan kebesaran-Nya yang kekal, agar iman dan pengetahuan tentang TUHAN tetap hidup dan berlanjut baik secara pribadi maupun dalam komunitas.
  2. Kita dipanggil untuk meniru sifat-sifat TUHAN yang penuh kasih, penyayang, panjang sabar, dan besar kasih setia dalam hubungan dengan orang lain. TUHAN peduli kepada semua ciptaan-Nya, maka kita pun harus berbuat baik kepada sesama dan lingkungan. Dengan memberitahukan kebesaran TUHAN kepada orang lain, kita memastikan iman dan pengenalan akan TUHAN terus diwariskan sebab pemerintahan-Nya kekal.
  3. Orang percaya dapat mengandalkan TUHAN sebagai sumber kekuatan dan penopang di masa-masa sulit. TUHAN peduli dan hadir dalam setiap kelemahan serta penderitaan umat-Nya. Percayalah kepada TUHAN yang setia menyediakan apa yang dibutuhkan, hidup bergantung sepenuhnya kepada-Nya, dan yakinlah Dia mendengar doa-doa serta menyelamatkan pada waktu-Nya yang sempurna.
  4. Pemazmur mengajak setiap orang percaya menggunakan mulut/kata-kata untuk memuji TUHAN baik melalui doa, nyanyian, maupun percakapan sehari-hari. Hal ini menekankan pentingnya kesaksian pribadi dalam menyatakan kebaikan dan kebesaran TUHAN. Orang percaya, bersama seluruh ciptaan, diciptakan untuk memuliakan TUHAN. Karena itu hiduplah harmonis dengan sesama dan lingkungan, bukan untuk mencari pujian diri sendiri.
  5. Kehidupan yang memuji dan memuliakan TUHAN dapat dinyatakan dengan turut berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat, bekerjasama dengan pemerintah demi kesejahteraan, khususnya di Sulawesi Utara yang akan memperingati HUT Provinsi.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI

  1. Apa yang saudara pahami tentang “Biarlah Segala Makhluk Memuji Nama-Nya Yang Kudus” menurut Mazmur 145:1-21?
  2. Mengapa orang percaya harus memuji TUHAN?
  3. Bagaimana peran Gereja untuk memberikan pemahaman bagi jemaat tentang hidup yang memuji TUHAN?

NAS PEMBIMBING:

Roma 15:11

POKOK-POKOK DOA

  1. Agar orang-orang percaya menyadari panggilan hidup yang memuji memuliakan TUHAN.
  2. Agar pelayan-pelayan TUHAN setia melayani jemaat tanpa mengharapkan pujian.
  3. Agar TUHAN memberkati gereja dalam pengajarannya bagi pertumbuhan iman jemaat.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:

HARI MINGGU BENTUK III

NYANYIAN YANG DIUSULKAN

Panggilan Beribadah: KJ No. 10 “Pujilah Tuhan Sang Raja”
Nas Pembimbing: NKB No. 7 “Nyanyikanlah Nyanyian Baru”
Pengakuan Dosa: DSL No. 22 “Jam Sembahyang”
Pemberitaan Anugerah Allah: PKJ No. 282 “Tuhan, Tolonglah, Bangunkan Iman”
Persembahan: NNBT No. 20 “Kami Bersyukur Pada-Mu Tuhan”
Nyanyian Penutup: NKB No. 164 “Kidung Yang Merdu Di Hatiku”

ATRIBUT

Warna Dasar Hijau dengan simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.