Beranda Artikel Tentang Kontak
MTPJ GMIM 24-30 Agustus 2025  - Hormatilah Pemimpin dan Hiduplah Selalu Dalam Damai Seorang dengan yang Lain

Hormatilah Pemimpin dan Hiduplah Selalu Dalam Damai Seorang dengan yang Lain

MTPJ GMIM 24-30 Agustus 2025

1 Tesalonika 5:12-22

Tema Bulanan:

Lakukanlah Kebaikan, Keadilan dan Kebenaran sebagai Wujud Kecintaan kepada Gereja dan Negara

Tema Mingguan:

Hormatilah Pemimpin dan Hiduplah Selalu Dalam Damai Seorang dengan yang Lain

Bacaan Alkitab:

1 Tesalonika 5:12-22

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Di dalam membangun kehidupan berjemaat dan bermasyarakat, hubungan antara anggota jemaat dan pemimpin, juga anggota masyarakat dan pemimpinya haruslah dipelihara dengan baik. Caranya hubungan tersebut harus dibangun dengan dasar saling menghormati dan mengasihi. Seringkali konflik dalam persekutuan jemaat dan masyarakat muncul karena kurangnya saling menghargai sehingga tidak adanya keharmonisan. Gereja sehat sangat tergantung pada hubungan antara pemimpin dengan anggota berlangsung dalam tuntunan kasih Tuhan Allah. Gereja yang hidup dalam damai akan menjadi tempat yang kondusif untuk pertumbuhan rohani. Sehingga dapat mengaktualisasikan panggilan gereja bersekutu, melayani dan bersaksi secara maksimal. Penghormatan terhadap pemimpin sangat ditentukan oleh sikap dan sifat keteladanan serta integritas. Keharmonisan dan soliditas jemaat akan menjawab kebutuhan pelayanan, serta mengatasi tantangan untuk menghasilkan buah-buah iman.

Tema: “Hormatilah Pemimpin dan Hiduplah Selalu Dalam Damai Seorang dengan yang Lain” menjadi kajian yang akan diuraikan selanjutnya berdasarkan I Tesalonika 5:12- 22.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Surat 1 Tesalonika ditulis oleh Rasul Paulus dan ditujukan kepada jemaat di Tesalonika, sebuah kota penting di Makedonia (sekarang bagian dari Yunani utara). Kitab ini diyakini ditulis sekitar tahun 50 - 51 M saat ia berada di Korintus, setelah meninggalkan Tesalonika karena penganiayaan (lihat Kisah Para Rasul 17). Tesalonika merupakan kota pelabuhan yang penting dan Ibukota Provinsi Makedonia. Paulus, bersama Silas dan Timotius, mendirikan jemaat di Tesalonika selama perjalanan misionaris kedua. Di masa itu jemaat berada dalam penganiayaan yang hebat.

1 Tesalonika 5:12-22, terdapat beberapa pokok penting, antara lain: menghormati pemimpin, hidup selalu dalam damai seorang dengan yang lain, menegor, menghibur, membela, kesabaran, tidak membalas kejahatan, bersukacita, mengucap syukur dan tidak memadamkan Roh dan lainnya.

Ayat 12, Hormatilah pemimpin. Kata menghormati (Yun. ἡγέομαι/hegeomai) berarti menganggap, menghormati atau mengangkat. Ini menunjukkan panggilan untuk memberikan penghargaan dan penghormatan kepada pemimpin jemaat. Kata Yunani yang digunakan untuk pemimpin adalah τοὺς ἡγουμένους (tous hegoumenous). Kata τοὺς (tous) adalah kata sandang jamak yang berarti mereka atau mereka yang.

Pemimpin bagi jemaat menurut rasul Paulus adalah: Pertama, mereka yang bekerja keras. Kedua, yang memimpin kamu dalam Tuhan. Ketiga, yang menegor kamu. Frasa "mereka yang bekerja keras" diterjemahkan dari kata Yun. κοπιῶντας (kopiontas). Kata ini merupakan bentuk jamak dari kata kerja κοπιάω (kopiaō), yang memiliki arti dasar bekerja keras, berjuang, atau berusaha dengan keras. Arti kata κοπιάω (kopiaō) menunjukkan usaha atau pekerjaan yang dilakukan dengan tekun, keras dan berat. Menggambarkan kerja keras fisik atau mental yang memerlukan dedikasi, kesungguhan dan kerelaan berkorban. Ini merujuk pada pemimpin jemaat yang melakukan pekerjaan keras dalam membimbing, mengajar dan memelihara jemaat. Frasa “yang menegor kamu”, kata Yun. νουθετέω (noutheteō) untuk menegor, yang berarti memperingatkan, memberi nasihat atau menyampaikan teguran, (band. Amsal 27:5). Hal ini menegaskan pentingnya pemimpin gereja dalam memberikan nasihat dan teguran yang konstruktif untuk mengarahkan dan memenangkan hidup jemaat bagi Tuhan. Frasa “yang memimpin kamu dalam Tuhan” menunjuk pada mereka yang mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta hidup mengandalkan-Nya dalam segala hal. Mereka ini adalah pemimpin yang memiliki karakter Kristus dengan spiritualitas, moralitas dan dedikasi pelayanan berdasarkan kasih Yesus Kristus yang rela berkorban. Pemimpin inilah yang memimpin jemaat dalam Tuhan. Merekalah yang bertanggung jawab untuk membimbing jemaat melalui pengajaran, penggembalaan dan nasihat sesuai dengan ajaran Yesus Kristus dan Kitab Suci. Merekalah pemimpin yang patut diteladani dan dihormati jemaat.

Ayat 13a, Jemaat diajak memberikan dukungan kepada para pemimpin gereja: “supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih." Menjunjung mereka dalam kasih, merujuk pada sikap dan tindakan jemaat untuk memperlakukan pemimpin rohani dengan kasih yang tulus dan penuh penghargaan. Kata Yunani yang digunakan adalah ἀγαπᾶτε (agapate), bermakna cintai atau kasihilah. Arti menjunjung mereka dalam kasih adalah jemaat diimbau untuk mencintai para pemimpin rohani mereka dengan kasih yang tidak egois atau berorientasi pada diri sendiri, melainkan dengan kasih yang tulus dan peduli. Hal ini mencakup sikap penghargaan dan hormat yang lahir dari cinta kasih, yaitu memperlakukan mereka dengan penghormatan yang pantas atas pelayanan dan pengorbanan mereka dalam menggembalakan jemaat. Selain dari aspek emosional, kasih juga mencakup dukungan praktis dan doa bagi pemimpin rohani serta kerjasama dalam membangun dan memelihara persekutuan dalam gereja.

Jadi, “menjunjung mereka dalam kasih” menekankan bahwa penghargaan dan hubungan yang baik antara jemaat dan pemimpin rohani harus didasarkan pada kasih yang tulus dan cermat dalam menghargai pelayanan serta peran mereka di gereja.

Ayat 13b - 15, Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain, menekankan pentingnya menjaga kedamaian dalam hubungan antar jemaat. Selanjutnya ajaran-ajaran yang memberikan panduan konkret tentang bagaimana jemaat dapat mendukung dan memelihara kedamaian. Seperti menegor mereka yang hidup dengan tidak tertib, menghibur mereka yang tawar hati, membela mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang, jangan membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik. Ajaran ini mengingatkan jemaat bahwa teguran dengan kasih merupakan cara untuk memperbaiki perilaku yang tidak sejalan dengan kehendak Yesus Kristus. Hiburlah mereka yang tawar hati berarti memberikan dukungan moral dan emosional kepada mereka yang sedang menghadapi kesulitan atau keputusasaan dengan memberi dukungan dan menunjukkan kepedulian terhadap yang membutuhkan bantuan dan perlindungan ekstra. Dan mengajarkan untuk menjaga kesabaran dalam menghadapi berbagai tipe orang dalam situasi berbeda-beda. Bagi orang percaya sangat penting menahan diri dari sikap balas dendam atau membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi sebaliknya berupaya untuk melakukan yang baik kepada semua orang. 

Ayat 16-18, Paulus mengimbau agar selalu bersukacita, bertekun dalam doa dan mengucap syukur dalam segala hal sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan Allah.

Ayat 19-22, Paulus juga menekankan pentingnya tidak memadamkan Roh Kudus dan tidak menganggap rendah nubuatan. Pengajaran ini menuntun jemaat untuk hidup dalam kesadaran akan pekerjaan kuasa Roh Kudus dan untuk tidak menyepelekan janji-janji Tuhan Allah yang telah digenapi dan akan digenapi. Orang percaya perlu berhati-hati dengan cara menguji segala sesuatu dan memegang yang baik. Dinasihati juga agar jangan dekat-dekat dengan segala kejahatan tetapi berusahalah menjauh.

MAKNA DAN IMPLIKASI FIRMAN

  1. Hubungan yang baik antara anggota jemaat dan pemimpin rohani, akan berdampak positif pada pelayanan pastoral. Artinya pemimpin rohani tidak menjadi batu sandungan bagi anggota jemaat untuk datang kepada Tuhan Allah.
  2. Dalam rangka membangun hubungan yang baik antara pemimpin rohani dan jemaat maka sikap yang dikembangkan adalah saling menghargai dan menghormati.
  3. Mengapa pemimpin rohani harus dihormati? Mereka dihormati, oleh karena mereka, bekerja keras memimpin dan melayani jemaat.
  4. Dalam membangun tubuh Kristus, diperlukan saling menasihati, saling menghibur, membela yang lemah, sabar seorang akan yang lain dan tjdak membalas kejahatan dengan kejahatan
  5. Janganlah memadamkan Kuasa Roh Kudus dan mengabaikan janji-janji Tuhan Allah.
  6. Ujilah segala sesuatu dan pilihlah tentang apa yang baik.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI

  1. Apa yang dimaksud dengan “Hormatilah pemimpin" dan hiduplah selalu dalam damai seorang akan yang lain” menurut 1 Tesalonika 5:12-22 ?
  2. Mengapa pemimpin gereja dan jemaat perlu mewujudkan hidup damai satu dengan yang lain?
  3. Bagaimana caranya jemaat menghormati para pemimpin yang bekerja keras membawa jemaat ke jalan Tuhan?

NAS PEMBIMBING:

Ibrani 13 : 17

POKOK-POKOK DOA

  1. Agar pemimpin diberi hikmat, kebijaksanaan dan kekuatan serta dedikasi memimpin jemaat.
  2. Agar Tuhan Allah menolong gereja dalam upaya menciptakan kedamaian dan keharmonisan dalam hubungan antar jemaat.
  3. Agar jemaat dianugerahkan hati yang bersukacita, tetap berdoa dan bersyukur dalam segala hal serta diberikan keberanian menolak segala bentuk kejahatan.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:

HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN

Panggilan Beribadah: NNBT. 2 Dunia Tercipta Oleh Kar'na Tuhanmu
Nas Pembimbing : KJ. No.376 Ikut Dikau Saja Tuhan
Pengakuan Dosa dan Pengampunan:NKB No.10 Dari Kungkungan Malam Gelap
Puji-pujian: PKJ No.14, "Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan"
Ses. Pembacaan Alkitab: KJ No.52 Sabda Tuhan Allah
Persembahan: KJ No.288 Mari, Puji Raja Sorga
Nyanyian Penutup: DSL No. 138 Berjalan Diterang

ATRIBUT

Warna Dasar Hijau dengan simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.