"βCelakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!β β demikianlah firman Tuhan."
β Yeremia 23:1
GEMBALA YANG BURUK
Sobat Obor,
Tuhan sebagai pemilik domba, kelak akan meminta pertanggungjawaban kepada para gembala yang Allah percayakan untuk menggembalakan domba. Allah akan menghukum gembala yang pandir karena melalaikan tugasnya. Tidak bertanggungjawab atas domba yang dipercayakan. Meninggalkan dombanya dan tidak mencari yang hilang, tidak merawat dan menyembuhkan yang luka, tidak memelihara yang sehat bahkan memakan domba yang gemuk. Apa yang membedakan pemimpin yang baik dari pemimpin yang jahat? Kedua-duanya memiliki otoritas dan kuasa untuk memimpin. Pemimpin yang baik menggunakan otoritas dan kuasa yang ia miliki untuk kebaikan dan kesejahteraan bawahannya. Sebaliknya pemimpin jahat justru memanfaatkan kedudukan dan kuasanya untuk memanipulasi bawahannya demi kepentingan diri sendiri.
Dalam teks ini kita akan bicara berkenaan dengan sifat Allah yang kudus, mari kita lihat seberapa kemarahan Allah terhadap orang-orang seperti ini. Salah satu hal yang penting ketika kita membaca Alkitab adalah melihat dari emosi dari Allah Tritunggal. Itu menyatakan suatu kepentingan-Nya, itu menyatakan sesuatu yang Dia pandang seberapa signifikannya. Umat dibiarkan, tidak dijaga dan terserak. Perhatikan bahwa Ia berkata di ayat 2 bahwa Ia telah melihat mereka menceraiberaikan dan mengusir kawanan domba itu. Dapatkah Anda bayangkan mereka yang ditugaskan untuk memelihara umat justru menjadi orang-orang yang dengan sengaja berbuat dosa dan mengusir domba-domba itu? Ini yang dikecam dan dibenci Tuhan.
Sobat obor, sebagai pengikut Tuhan, kita tidak bisa menolak fungsi dan peran penggembalaan di manapun kita berada. Tidak sedikit dari kita pernah tersandung karena kehidupan pelayanan para pendeta atau penginjil. Barangkali banyak dari kita pernah pemikiran "buat apa saya belajar di sekolah teologi, kalau nanti saya akan berakhir seperti pendeta A atau penginjil B?" Saudara, mungkin juga berkata, "buat apa saya sekolah teologi, kalau hamba-hamba Tuhan satu pelayanan saja saling iri hati?". Memang kita akan melihat pemimpin yang buruk, namun Dia Sang Pemilik pelayanan ini tidak akan membiarkan gereja rusak. Amin.