"Aku akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur peperangan akan dilenyapkan. Ia akan meluaskan damai sejahtera ke atas bangsa-bangsa; pemerintahannya akan meliputi dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi."
— Zakharia 9:10
RAJA YANG MEMBAWA DAMAI
Sobat Obor,
Setiap manusia merindukan damai bukan hanya damai di sekitar kita, tetapi juga damai di dalam hati. Namun, dunia di mana kita hidup sering kali menawarkan kedamaian yang semu: damai selama tidak ada masalah, damai selama semua berjalan sesuai keinginan kita. Padahal, begitu badai datang, kedamaian itu lenyap.
Disini ayat ini memperlihatkan bahwa Yesus Kristus, Dia bukan hanya datang dengan kerendahan hati, tetapi juga membawa damai yang sejati. Dalam dunia yang penuh peperangan, konflik, dan kekerasan, janji ini terasa begitu menenangkan. Tuhan berjanji untuk melenyapkan alat-alat perang, bukan hanya secara fisik, tetapi juga dari hati manusia yaitu kebencian, dendam, dan amarah akan digantikan oleh damai sejahtera-Nya. Yesus tidak datang untuk berperang melawan manusia, tetapi untuk mendamaikan manusia dengan Allah. Damai yang dibawa-Nya bukan sekedar "tidak ada perang", melainkan pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah dan sesama.
Karena pada saat itu keadaan tidak baik-baik saja melainkan penuh kekacauan, dan di saat itu juga Israel menantikan pemimpin yang akan membebaskan mereka dengan kekuatan militer. Namun, Tuhan justru menjanjikan Raja yang akan melenyapkan alat-alat perang bukan dengan peperangan, tetapi dengan kasih dan pengampunan.
Sobat obor, sekali lagi Yesus datang bukan untuk berperang dengan manusia, melainkan untuk mendamaikan manusia dengan Allah, dan memulihkan hubungan antar manusia. Damai yang dibawa Kristus bukan hanya berhentinya konflik, tetapi ketenangan batin dan pemulihan hati. Damai ini tidak tergantung pada situasi, melainkan hadir karena Yesus memerintah dalam hati kita. Ketika Kristus memerintah, kekerasan digantikan oleh kasih, dan kebencian diubah menjadi pengampunan. Karena Damai Kristus melampaui batas wilayah, ras, dan budaya dari laut sampai ke laut tanda bahwa kasih dan pemerintahan-Nya berlaku bagi semua orang di dunia.
Kiranya damai Kristus memerintah dalam hidup kita, sehingga di tengah dunia yang bising dan penuh pertikaian, kita menjadi pembawa damai dan saksi kasih Raja yang sejati. Amin (SIS)