"Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: “Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman Tuhan.”"
— Yeremia 23:2
GEMBALA YANG DIKECAM
Sobat obor,
Jelas dalam cerita Alkitab ini. Ada gembala yang tidak mempunyai hati untuk memelihara dan memperhatikan domba-domba mereka. Akibatnya, ancaman dari luar mengacak-ngacak komunitas domba tersebut. Fakta tercerainya para domba tersebut tampaknya juga tidak membuat para gembala melakukan sesuatu. Mereka tidak peduli, sehingga Tuhan Allah bertindak.
Sebagai hamba-hamba Tuhan, kita tidak bisa menolak fungsi dan peran penggembalaan di manapun kita ditempatkan. Saudara-saudara, tidak sedikit dari kita pernah tersandung karena kehidupan pelayanan para pendeta atau penginjil. Barangkali banyak dari kita yang awalnya mengeraskan hati untuk taat pada panggilan Tuhan untuk menjadi hamba-Nya penuh waktu, karena isu yang satu ini, "buat apa saya belajar di sekolah teologi, kalau nanti saya akan berakhir seperti pendeta A atau penginjil B?" Saudara, mungkin juga berkata, "kenapa saya sekolah teologi, hamba-hamba Tuhan satu pelayanan saja saling iri hati?" Kita semua pasti pernah berada diposisi ini dan pernah bergumul dalam kecewa dan mau mundur dari gereja karena berada di antara gembala yang buruk.
Memang menduduki posisi pemimpin tetapi tidak memiliki spirit gembala pasti akan sangat berbahaya. Pada masa ini, pemimpin yang buruk ini tidak hanya ada di dunia sekuler, tetapi banyak merasuki kepemimpinan rohani juga. Gembala baik berkorban tetapi gembala buruk mengorbankan dombanya. Ini adalah tentang motivasi kepemimpinan, pemimpin bukan tentang kita tetapi tentang mereka yang kita pimpin, tentang melayani bukan dilayani. Bagian alkitab saat ini memberikan penguatan, gembala baik disayang oleh Tuhan tetapi gembala buruk akan dihukum. Jangan biarkan kekecewaanmu pada sosok gembala dalam gereja membuat kita meninggalkan gereja. Gereja memang rentan dan rapu, karena didalamnya berisi orang-orang yang terbatas. Namun Yesus Sang Kepala gereja, Sang Gembala yang baik tidak akan membiarkan. Belajar taat dan setia pada Sang Pemilik gereja ini, yaitu Yesus Kristus. Amin (BFP)