"Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal."
— Amsal 31:13-19
WANITA YANG TAK KENAL LELAH
Sobat obor,
Dalam bagian Amsal ini, kita diperkenalkan kepada sosok wanita ideal menurut hikmat Allah. Seorang istri yang tidak hanya bijaksana dan takut akan Tuhan, tetapi juga rajin, penuh inisiatif, dan peduli pada orang lain. Sosok ini tidak hanya relevan bagi para wanita, tetapi juga menjadi teladan bagi setiap orang percaya, baik pria maupun wanita, dalam hal kerja keras dan pengabdian.
Ayat 13-14 Wanita digambarkan aktif bukan menunggu, tapi mencari bahan untuk bekerja, Ia seperti kapal saudagar: berani menjelajah dan mengambil langkah-langkah besar demi mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Ini berbicara tentang inisiatif dan kreativitas dalam mengelola kehidupan baik secara finansial maupun emosional. Dia juga harus memiliki sikap disiplin dan terorganisir (15-16). Ia bangun lebih pagi dari yang lain tanda kedisiplinan, Ia merencanakan dan mengambil keputusan ekonomi dengan bijak (membeli ladang, menanami kebun). Ini bukan hanya tentang mengurus dapur, tapi tentang kepemimpinan dan manajemen rumah tangga. Selain itu juga perempuan harus Kuat dan Pekerja Keras (17-18). Ia kuat secara fisik dan mental, tidak gampang menyerah. "Pelitanya tidak padam" menunjukkan ia siap berjaga dan terus bekerja, bahkan ketika orang lain tertidur. Ada gambaran ketekunan dan semangat juang dalam segala keadaan. Selain itu seorang perempuan sikap Murah Hati dan sosial (19-20). Bukan hanya pekerja keras, tapi juga peka terhadap kebutuhan sesama. Keberhasilannya tidak dinikmati sendiri ada jiwa sosial dan kasih. Ini memperlihatkan bahwa hidup bukan hanya soal "mencapai," tapi juga "memberi."
Oleh karena itu sobat obor sosok wanita dalam Amsal 31 ini adalah gambaran orang percaya yang dewasa secara rohani, pekerja keras, penuh kasih, dan takut akan Tuhan. Dalam Kristus, kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang: Punya inisiatif bukan pasif, bekerja dengan rajin bukan bersungut-sungut, tangguh menghadapi tantangan dan peduli terhadap sesama. Mari kita meneladani karakter ini, bukan hanya untuk para wanita, tapi untuk setiap orang percaya. Amin (SIS)