Obor Pemuda GMIM
MENU
Renungan Obor Pemuda GMIM, 29 September 2025 - Obor Pemuda GMIM

Renungan Obor Pemuda GMIM, 29 September 2025

TANGGUNG JAWAB SEORANG PENJAGA

"Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya, dan penjaga itu melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya, kalau ada seorang yang mendengar bunyi sangkakala itu tetapi ia tidak memperhatikan peringatan itu, kemudian pedang itu datang dan meliputi dia, maka darahnya tertimpa ke atas kepalanya sendiri. ... Tetapi jika penjaga melihat pedang itu datang dan ia tidak meniup sangkakala sehingga bangsanya tidak mendapat peringatan, kemudian pedang itu datang dan meliputi nyawa seorang dari antara mereka, orang itu memang binasa dalam kesalahannya, tetapi darahnya Kutuntut dari tangan penjaga itu."

— YEHEZKIEL 33:2-6

TANGGUNG JAWAB SEORANG PENJAGA

Sobat Obor,

Dalam Yehezkiel 33:1-6, Tuhan memberi perumpamaan yang tegas dan menggentarkan: tentang seorang penjaga kota yang melihat pedang datang. Pada zaman Yehezkiel, seorang penjaga biasanya ditempatkan di menara kota atau tembok untuk mengawasi musuh dari kejauhan. Ketika bahaya datang, penjaga harus meniup sangkakala agar penduduk bersiap atau bertobat. Jika ia meniup sangkakala dan orang-orang diselamatkan, ia tidak bersalah. Tapi jika ia diam, dan pedang itu membinasakan mereka, maka darah mereka dituntut darinya. Ini bukan sekadar kisah zaman lampau. Ini adalah prinsip ilahi tentang tanggung jawab rohani. Dalam terang iman percaya kita, bagian ini menunjukkan bahwa Allah menetapkan orang-orang tertentu untuk tugas penyampaian Firman. Mereka bukan pencipta kebenaran, tapi penjaga dan penyampai suara Allah. Kebenaran harus diberitakan bukan karena respons pendengar, melainkan karena kewajiban suci di hadapan Tuhan.

Sobat Obor,

Bagi pemuda Kristen, ini adalah peringatan yang serius: jangan berdiam diri saat melihat dosa. Pemuda gereja adalah penjaga-penjaga iman, bukan sekedar penjaga fisik yang biasanya mengawal gereja saat beribadah. Dunia hari ini membutuhkan suara yang berani memperingatkan bahaya rohani, bukan dengan emosi kosong, tapi dengan firman yang benar. Kita hidup di zaman ketika banyak orang tahu kebenaran, tapi memilih diam karena takut tidak diterima. Namun dalam bagian ini, Tuhan berkata: "Jika engkau tidak memperingatkan, darah mereka Aku tuntut dari tanganmu." Ini bukan ajakan untuk menjadi penghakim, tapi penjaga. Seorang penjaga tidak menyelamatkan dengan kekuatannya, tapi dengan kesetiaan menyampaikan suara sangkakala. Tuhan menuntut kita bukan atas hasil, tapi atas ketaatan. Maka, siapa yang tahu kebenaran tetapi diam, ikut bersalah. Tapi siapa yang bersuara, walau ditolak, telah setia. Dan dalam kesetiaan itulah Tuhan berkenan. Terpujilah nama Tuhan Penjaga Israel selama-lamanya. Amin (DLW).