Obor Pemuda GMIM
MENU
Renungan Obor Pemuda GMIM, 3 Desember 2025 - Obor Pemuda GMIM

Renungan Obor Pemuda GMIM, 3 Desember 2025

TUHAN TIDAK ANGKAT TANGAN

"Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka; mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak."

— Yeremia 23:3

TUHAN TIDAK ANGKAT TANGAN

Sobat obor,

mungkin kita sempat merasakan sulit mempercayai bahwa Allah masih peduli. Kondisi dunia dan perekonomian yang sedang tidak pasti, berimbas pada keuangan yang makin menurun. Makin hari kita semakin terdorong untuk menjadi pesimis. Saat hidup sedang bergumul dan terasa berat, kita bisa ragu akan kasih dan kepedulian Allah. Kita bisa bertanya, benarkah rencana Tuhan itu yang terbaik. Saat masalah terus menghinggapi, sulit bagi saya melihat bahwa Tuhan itu baik. Sebaliknya, saya merasa Tuhan tidak baik dan tidak adil. Bahkan, kadang saya bertanya: "Mengapa hidup saya begini terus? Benarkah Engkau baik, Tuhan?" Boleh saja kita merasa seperti itu. Namun, hendaknya kita tidak terjebak dalam perasaan tersebut. Alangkah baiknya kita melihat lagi kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

Mari kita belajar dari apa yang Tuhan lakukan dalam cerita alkitab ini. Pada bagian ini diperlihatkan bagaimana Allah merespons dan bertindak atas apa yang menimpa umat-Nya. Allah akan mengambil alih tugas penggembalaan yang dilupakan para gembala Yehuda. Allah sendiri akan memulihkan kehidupan umat-Nya. Allah sendiri yang berperan mengumpulkan umat-Nya "Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak (ay.3)". saat umat tercerai berai, Tuhan tetap mencintai umatNya. Allah tetap bekerja dan menyertai umatNya.

Sobat obor,

tidak dapat disangkal, jalan hidup manusia tidak selamanya lurus dan lancar seperti jalan tol. Keadaan kita seperti umat yang tercerai berai, rusak dan hancur. Akan tetapi, kita tidak boleh menyerah dalam kesulitan hidup. Apapun kesulitan yang kita alami, Tuhan tetap peduli. Berapa banyak Tuhan sudah berbuat baik bagi kita? Ingatlah saat-saat di mana kita tertolong atau terbantu. Ingat juga masa-masa di mana Tuhan menghibur kita ketika kita merasa sedang di titik terendah dalam hidup ini. Ingat kembali ketika Tuhan menolong ketika semua harapan terasa hilang. Amin (BFP)