Obor Pemuda GMIM
MENU
Renungan Obor Pemuda GMIM, 30 Oktober 2025 - Obor Pemuda GMIM

Renungan Obor Pemuda GMIM, 30 Oktober 2025

SUKACITA DALAM PEMULIHAN

"Kalau aku, pada waktu perjalananku dari Padan, aku kematian Rahel di tanah Kanaan di jalan, ketika kami tidak berapa jauh lagi dari Efrata, dan aku menguburkannya di sana, di sisi jalan ke Efrata – yaitu Betlehem. Ketika Israel melihat anak-anak Yusuf itu, bertanyalah ia: 'Siapakah ini?' Jawab Yusuf kepada ayahnya: 'Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku di sini.' Maka kata Yakub: 'Dekatkanlah mereka kepadaku, supaya kuberkati mereka.' Adapun mata Israel telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat. Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya, dan mereka dicium serta didekap oleh ayahnya. Lalu berkatalah Israel kepada Yusuf: 'Tidak kusangka-sangka, bahwa aku akan melihat mukamu lagi, tetapi sekarang Allah bahkan memberi aku melihat keturunanmu.'"

— KEJADIAN 48:7-11

SUKACITA DALAM PEMULIHAN

Sobat Obor,

Bayangkan aktor Hollywood Keanu Reeves yang terkenal lewat film The Matrix. Di balik kesuksesannya, ia pernah mengalami banyak kesedihan: ditinggalkan ayah sejak kecil, kehilangan sahabat, dan bahkan anak serta pasangannya meninggal. Namun Keanu tetap dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan mampu menemukan sukacita dalam memberi dan menghibur orang lain. Kisah hidupnya mengajarkan bahwa meski mengalami banyak kehilangan, seseorang tetap bisa menemukan penghiburan yang sejati. Hal ini mengingatkan kita pada Yakub yang menceritakan kesedihannya karena kehilangan Rahel, namun kemudian merasakan sukacita luar biasa ketika melihat kembali anak-anak Yusuf.

Sobat obor, secara teologis, ayat ini menunjukkan bahwa Allah sanggup memulihkan hati yang hancur. Yakub tidak menyangkal kepedihannya, ia jujur tentang kehilangan istrinya. Namun, ia juga bersyukur melihat keturunan Yusuf yang menjadi bukti penyertaan Allah. Ini adalah teologi pemulihan: Allah tidak menghapuskan penderitaan begitu saja, tetapi menghadirkan penghiburan dan sukacita baru di tengah kesedihan. Dengan melihat cucu-cucunya, Yakub memahami bahwa rencana Allah terus berjalan, bahkan melalui situasi yang pahit sekalipun. Sukacita itu lahir bukan dari keadaan sempurna, melainkan dari janji Allah yang setia.

Sobat obor, pemuda masa kini juga sering mengalami kehilangan: ditinggalkan sahabat yang berubah arah, kegagalan dalam hubungan, atau impian yang kandas. Kadang luka itu membuat hati menjadi pahit. Namun firman ini mengingatkan bahwa Tuhan mampu mengubah air mata menjadi sukacita. Sama seperti Yakub yang kembali bersukacita saat melihat anak-anak Yusuf, kita pun dipanggil untuk percaya bahwa pemulihan dari Tuhan nyata. Jangan biarkan masa lalu mencuri sukacitamu, sebab Allah sanggup memberi alasan baru untuk tersenyum. Sukacita sejati bukan karena semua berjalan lancar, melainkan karena kita tahu Allah tetap memegang kendali. Percayalah, pemulihan Tuhan selalu lebih indah daripada kehilangan yang kita alami. Amin.