"Sebab itu, demikianlah firman Tuhan, sesungguhnya, waktunya akan datang, bahwa orang tidak lagi mengatakan: Demi Tuhan yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir!, melainkan: Demi Tuhan yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."
— Yeremia 23:7-8
TUHAN YANG BEKERJA
Sobat Obor,
Jika kita menonton sebuah film, genre apapun itu, sebagian besar diantara kita pasti menginginkan akhir cerita yang bahagia atau sering disebut "happy ending." Sangatlah jarang orang menyukai film yang berakhir dengan "sad ending." Film happy ending banyak di dunia perfilman, dan menjadi kesukaan bagi banyak orang. Wajar, siapa sih yang suka melihat orang lain bersedih? Dalam beberapa film atau drama yang sering di tonton, kehidupan selalu digambarkan sebagai suatu rentetan fase. Ada fase dimana seseorang mengalami masalah, kekecewaan, konflik, jatuh, lalu bangkit dan berakhir dengan bahagia. Kita semua juga meyakini, tidak hanya saat menonton film saja orang-orang menginginkan akhir yang bahagia, tetapi dalam kehidupan nyata pasti kita menginginkan happy ending dalam perjalanan hidup ini.
Di sini, Alkitab mencatat suatu kondisi yang membahagiakan walau sebelumnya mereka mengalami situasi sulit dan sukar. Nabi Yeremia mengatakan bahwa mereka akan mengatakan demi Tuhan yang hidup dan yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri, di mana Tuhan Allah sudah mencerai-beraikan mereka. Dengan demikian, maka mereka akan tinggal di tanah mereka sendiri. Yaitu tanah perjanjian yang sudah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada diri-Nya sendiri kepada nenek moyang Israel. Perbuatan Tuhan yang mengumpulkan dan mengembalikan mereka merupakan kebahagiaan. Berbahagialah kita yang percaya bahwa Ia tidak akan membiarkan kita, kambing domba gembalaan-Nya, tersesat, hilang dan terserak, tetapi Ia sendiri akan mengumpulkan kita, sisa-sisa kambing domba-Nya, dari segala negeri di mana Ia sudah mencerai-beraikan kita.
Meskipun kita mungkin tidak selalu merasa bahwa semua baik dalam momen-momen sulit, kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan adalah baik dan semua baik dalam rencana-Nya yang sempurna. Ketika kita menghadapi masa-masa sulit, mari kita terus mengandalkan Tuhan, mencari kekuatan dalam firman-Nya, berdoa, dan mendukung satu sama lain. Dengan demikian, kita dapat menemukan penghiburan dan kedamaian dalam keyakinan bahwa dalam Tuhan, semua baik. Amin.