Obor Pemuda GMIM
MENU
Renungan Obor Pemuda GMIM, 6 November 2025 - Obor Pemuda GMIM

Renungan Obor Pemuda GMIM, 6 November 2025

HIKMAT YANG MENJAGA HIDUP

"Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya."

— Amsal 4:6

HIKMAT YANG MENJAGA HIDUP

Sobat Obor,

Pernahkah kamu melihat seorang anak kecil yang berjalan di jalan ramai sambil digandeng ibunya? Anak itu bisa saja tersandung, tetapi tangannya yang digenggam membuat ia tetap aman. Ibunya menjaga agar ia tidak tertabrak atau tersesat. Begitulah gambaran firman Tuhan dalam Amsal 4:6: "Janganlah meninggalkan hikmat, maka engkau akan dipelihara; kasihilah dia, maka engkau akan dijaga." Hikmat digambarkan seperti seorang sahabat yang setia menjaga hidup kita.

Sobat Obor, secara teologis, ayat ini menunjukkan bahwa hikmat bukan hanya sesuatu yang harus dimiliki, tetapi juga dikasihi. Hikmat personifikasinya seperti seorang teman yang memberikan perlindungan. Ketika kita mengasihi hikmat, artinya kita mencintai firman Tuhan, menjadikannya pedoman, dan menghargainya lebih daripada kepentingan diri. Janji firman jelas: siapa yang tidak meninggalkan hikmat akan dipelihara, siapa yang mengasihi hikmat akan dijaga. Dengan kata lain, hikmat berfungsi seperti pagar dan benteng yang melindungi kita dari kehancuran.

Sobat obor, dalam realita, banyak pemuda sering mengabaikan hikmat karena merasa mampu menjaga diri. Mereka berpikir teknologi, teman, atau kekuatan diri cukup untuk melindungi. Akhirnya banyak yang jatuh dalam jebakan dunia: pergaulan bebas, penipuan online, bahkan krisis identitas. Firman ini mengingatkan bahwa hanya hikmat Tuhan yang mampu menjaga kita dari bahaya rohani maupun moral. Jika kita mengasihi firman, maka hidup kita akan tetap terpelihara. Di saat kita memegang dan memelihara hikmat maka setiap tutur kata dan tindakan pasti berpadanan dengan Firman Tuhan, sehingga pasti kita akan dikasihi Tuhan, sesama manusia, di manapun kita berada dan berinteraksi. Mari kita menjadikan hikmat sahabat sejati, bukan hanya sebagai teori, melainkan kasih yang nyata dalam hidup. Dengan begitu, hidup kita akan terjaga dari kesesatan dan berjalan dalam perlindungan Tuhan. Amin.