"β¦semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya."
β Kolose 3:6-7
Dosa Mengundang Murka Allah
Sobat Obor,
Bayangkan kamu masuk ke gedung tua yang dilarang dimasuki karena rawan ambruk. Di luar sudah ada papan peringatan besar: "Berbahaya! Jangan Masuk!" Tapi kamu tetap nekat. Saat kamu masuk lebih dalam, atapnya runtuh. Kamu tidak bisa berkata, "Aku tidak tahu," karena kamu sudah diperingatkan. Begitulah dosa bekerja. Kolose 3:6 berkata bahwa karena semua dosa duniawi itulah murka Allah datang. Banyak orang lupa bahwa Allah bukan hanya kasih, tetapi juga adil. Dalam ajaran Reformed, murka Allah bukan sekadar emosi meledak-ledak, tapi respons kudus dan benar terhadap pelanggaran terhadap kekudusan-Nya. Dosa bukan soal kecil, la bukan sekadar masalah moral, tapi penghinaan terhadap kemuliaan Allah.
Sobat Obor,
Hari ini banyak pemuda berpikir bahwa Allah terlalu baik untuk marah. Konsep murka Allah dianggap kuno dan tidak relevan. Banyak orang bahkan berkata, "Yang penting hatiku baik," sambil tetap menikmati dosa. Tapi firman Tuhan jelas: ketika kamu hidup dalam dosa, kamu sedang berdiri di bawah murka-Nya. Generasi kita terlalu sering menyepelekan akibat dosa. Kita sering merasa aman karena belum melihat akibat langsung dari kesalahan kita. Tapi murka Allah bukan mitos, Ia nyata. Murka itu bukan karena Allah benci manusia, tetapi karena Allah benci dosa yang menghancurkan manusia.
Sobat Obor,
Ingat bahwa kamu dulu pun hidup dalam dosa-dosa itu. Tapi sekarang kamu telah ditebus. Maka jangan kembali ke cara hidup lama. Murka Allah adalah peringatan kasih yang serius: "Jangan kembali ke sana." Bersyukurlah karena di dalam Kristus, murka Allah telah ditanggung bagi kita. Itulah inti Injil yang sejati. Jangan hidup seolah-olah salib tidak cukup. Kalau kamu benar-benar percaya Kristus telah mati bagimu, maka jangan hidup dalam apa yang membuat-Nya harus mati. Tinggallah dalam terang, bukan dalam murka. Itu hidup yang sejati. Amin (KK).