Yesus Adalah Terang Dunia
PELITA
Sahabat-sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan!
Kita bisa bayangkan saat kita sendirian berada dalam kegelapan. Tanpa cahaya sedikitpun, kita benar-benar tak bisa melihat apa-apa. Mata kita terbuka, tapi kita sangat kesulitan untuk bergerak, hilang arah dan tujuan, kita menjadi tidak tenang dan takut. Kita sangat mengharapkan adanya terang. Dan saat cahaya terang muncul maka kita menjadi tenang dan tidak takut lagi. Kita dapat bergerak bebas untuk melihat jalan, arah dan tujuan.
Manusia ada di dalam kegelapan dunia, namun Tuhan Yesus Kristus telah datang menjadi Terang bagi dunia ini, sebab Dialah Terang itu. Di luar Kristus, manusia akan mengalami kegelapan selama-lamanya. Ke luar dari terang Kristus, manusia akan tersesat dalam kegelapan dunia ini.
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!
Tema perenungan firman saat ini adalah "Yesus Adalah Terang Dunia" menurut Injil Yohanes 8:12-20. Tradisi gereja sejak awal meyakini Yohanes (anak Zebedeus, saudara Yakobus), yang disebut juga sebagai "murid yang dikasihi Yesus" (Yoh.13:23; 21:20) menulis Injil ini di akhir hidupnya, kemungkinan di Efesus, sekitar tahun 90-100 Masehi. Tujuan Injil ini ditulis tercantum pada pasal 20:31 "...supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."
Injil Yohanes menekankan identitas Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia (Yoh.1:14). Dalam pasal 7-8, Yesus sedang berada di Yerusalem pada Hari Raya Pondok Daun (Yoh. 7:2, 14). Pada perayaan ini ada dua simbol utama, yaitu air, dipakai dalam upacara penuangan air di Bait Allah (Yoh.7:37-39: Yesus sebagai air hidup). Dan terang, melalui penyalaan pelita besar di pelataran Bait Allah. Dalam konteks inilah Yesus berkata: "Akulah terang dunia" (8:12). Orang Farisi mewakili kelompok religius yang mempertanyakan otoritas Yesus, terutama dalam hal kesaksian. Mereka menolak kesaksian Yesus karena, menurut hukum Yahudi, kesaksian diri sendiri dianggap tidak sah (lihat Ulangan 19:15). Yesus menegaskan bahwa kesaksian-Nya benar karena Ia tahu asal-usul dan tujuan-Nya: dari Bapa dan kembali kepada Bapa. Menurut hukum Taurat, dua saksi diperlukan. Yesus menghadirkan dua saksi: diri-Nya sendiri dan Bapa yang mengutus-Nya. Relasi Yesus dan Bapa sangat erat; siapa yang mengenal Yesus akan mengenal Bapa. Sedangkan orang Farisi di sini tidak mengenal Bapa karena menolak Yesus. Kemudian di ayat 20: walau Yesus diserang, tidak ada yang dapat menangkap Dia sebab "waktu-Nya belum tiba". Ini menunjukkan kendali Allah atas sejarah dan misi Kristus.
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!
Yesus menegaskan identitas ilahi-Nya sebagai terang dunia, memakai formula Ego eimi, yang menunjuk pada klaim ilahi (bandingkan Keluaran 3:14, Ego eimi ho ōn - "Akulah Aku"). Yesus mengidentifikasi diri-Nya sebagai terang, yang berarti sumber kehidupan rohani, kebenaran, dan petunjuk bagi manusia yang hidup dalam kegelapan dosa. Hanya dalam Dia, kita sebagai manusia memperoleh arah, pengharapan, dan kehidupan kekal.
Mengikuti Yesus berarti berpindah dari kegelapan ke terang, dari kematian rohani menuju kehidupan. Itu berarti kalau kita beriman kita harus benar-benar mengikuti Dia, yaitu dengan melakukan ajaran-ajaran Kristus dan teladan hidup-Nya. Kita tidak boleh ragu sedikit pun, sebab kesaksian Yesus dan Bapa membuktikan otoritas ilahi Yesus. Meragukan iman kita kepada-Nya, sama artinya dengan orang Farisi dalam cerita ini, kita akan mati dalam dosa, jikalau kita tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah (Yoh. 8:24). Dan ketika kita telah beriman maka kita harus melakukan segala sesuatu yang berkenan kepada-Nya, pastilah Tuhan terus menyertai kita dan tidak akan pernah membiarkan kita sendiri. Dia mengutus kita di dalam dunia ini untuk menjadi saksi-saksi Kristus dan membawa terang dalam dunia yang diselimuti dengan kegelapan dosa (Yoh. 8:29).
Tuhan Allah tetap berkarya dan mengendalikan dunia ini. Tugas kita adalah melakukan firman-Nya dengan sepenuh hati bukan hanya sekadar percaya, karena kalau hanya sekadar percaya, iblis pun demikian dan gemetar akan Dia. Lakukan firman Tuhan dengan sepenuh hati. Dengan demikian kita tak akan berjalan dalam kegelapan, justru kita dapat menerangi sesama untuk mengenal Allah di dalam Kristus lewat segala perkataan dan perbuatan kita sehari-hari. AMIN.
Pertanyaan untuk PA:
- Mengapa Yesus mengatakan bahwa Dia adalah terang dunia?
- Berikan contoh dan jelaskan gaya hidup yang bukan sekadar percaya melainkan mengikuti Kristus!