Pelita
MENU
Pelita PKB GMIM 23-29 November 2025

Istri Yang Takut Akan Tuhan

Pelita PKB GMIM 23-29 November 2025

Pembacaan Alkitab: Amsal 31:10-31

Istri Yang Takut Akan Tuhan

<

Sahabat-sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan!

Amsal 31 menggambarkan profil seorang perempuan yang menjadi berkat bagi keluarga, masyarakat, dan gereja. Seorang istri atau wanita yang ideal, yang hidup bijak, rajin, penuh kasih, dan takut akan Tuhan. Kata Ibrani 'eset hayil dalam ayat 10-12 berarti: perempuan yang kuat, berani, tangguh, berkarakter mulia. Nilainya melebihi harta benda; fokus pada karakter, bukan materi. Kemudian ayat 11: "hati suaminya percaya kepadanya." Kepercayaan adalah dasar hubungan. Perempuan bijak membuat suaminya merasa aman (tidak ada pengkhianatan atau keburukan). Selanjutnya ayat 12: "ia berbuat baik... sepanjang umur hidupnya." Konsistensi: bukan sesekali baik, tapi terus-menerus. Kehadirannya mendatangkan kebaikan.

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Ayat 13-19 menyatakan ketekunan dalam pekerjaan. Ayat 13: rajin bekerja dengan tangannya (produktif). Ayat 14: seperti kapal saudagar, membawa berkat dari jauh, pandai mengelola sumber daya. Ayat 15: bangun subuh menggambarkan karakter disiplin, mendahulukan keluarga. Ayat 16: menilai ladang lalu membelinya, melukiskan kebijaksanaan, mampu mengambil keputusan ekonomis. Ayat 17: mengikat pinggang, menunjukkan tanda kekuatan dan kesiapan bekerja keras. Ayat 18: usahanya mendatangkan hasil, mengandung makna pekerjaan penuh hikmat, bukan sia-sia. Ayat 19: tangan bekerja dengan alat tenun, memperlihatkan kecakapan dalam keterampilan rumah tangga. Kemudian ayat 20-22: kepedulian dan kasih. Ayat 20: terbuka bagi orang miskin hendak menunjukkan kepedulian bukan hanya untuk keluarga, tapi juga sosial.

Selanjutnya ayat 21: tidak takut salju menggambarkan keberanian, kesigapan menyiapkan perlindungan bagi keluarganya. Ayat 22: membuat permadani dan pakaian indah, mengandung makna menjaga martabat keluarganya. Ayat 23-25: pengaruh dan integritas. Ayat 23: Suaminya dikenal di pintu gerbang menggambarkan reputasi suami dipengaruhi kualitas istri. Ayat 24: produksi kain dan ikat pinggang untuk diperdagangkan memperlihatkan kemampuan produktif, menopang ekonomi. Ayat 25: kekuatan dan semarak pakaiannya, artinya bukan sekadar pakaian fisik, tapi simbol karakter. Ayat 26-27: hikmat dan pengelolaan rumah tangga. Ayat 26: ia membuka mulutnya dengan hikmat, hendak menunjukkan perkataan yang mendidik, penuh kasih. Ayat 27: ia mengawasi rumah tangganya dan tidak makan roti kemalasan, menggambarkan totalitas dedikasi.

Kemudian ayat 28-29: pujian dari keluarga. Ayat 28: anak-anak dan suami memuji, menyatakan buah nyata dari hidup bijaksana. Ayat 29: banyak wanita sudah berbuat baik, tetapi ia melampauinya. Ayat 30: kemolekan adalah bohong, kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Kemolekan atau pesona adalah daya tarik luar. Sementara kecantikan adalah penampilan fisik. Keduanya fana. Tetapi takut akan Tuhan (Yir'at-YHWH) adalah inti kualitas perempuan sejati. Ayat 31: "berikanlah kepadanya bagian dari hasil tangannya..." Pujian dan hasil kerja mengikuti dia. Di pintu gerbang (pusat kehidupan publik) menunjukkan kesaksian hidupnya nyata di hadapan masyarakat.

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Wanita cakap adalah gambaran kesatuan karakter iman, kerja keras, kasih dan takut akan Tuhan. Orang yang cakap tidak hanya relevan untuk perempuan, tetapi juga menjadi model hidup orang beriman (rajin, peduli, bijak, takut Tuhan). Dalam tradisi Kristen, teks ini sering dilihat sebagai gambaran jemaat atau umat Allah yang setia kepada Tuhan. Nilai seorang wanita bukan diukur dari kecantikan fisik melainkan dari karakter, hikmat dan takut akan Tuhan. Dan istri (wanita) yang cakap adalah berkat bagi keluarga dan masyarakat.

P/KB hendaklah pula menjadi figur pria, suami, papa, opa yang berkarakter iman, kasih dan tekun melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan. Sama seperti istri membawa kebaikan bagi suami dan keluarga, bukan keburukan, demikianlah juga suami terhadap istri dan keluarga. Kehadiran seorang suami dan istri menentukan kualitas keluarga. P/KB harus bertanggung jawab rajin bekerja dan mengatur rumah tangga dengan baik. Dalam kehidupan sosial jemaat dan masyarakat, P/KB menolong orang miskin, memperhatikan yang lemah. Suami Kristen hendaknya hidup bijaksana, penuh pengertian dan menghormati istri sebagai teman pewaris kasih karunia dan kehidupan kekal (1 Petrus 3:7). Dengan demikian P/KB menjadi teladan dalam jemaat dan memberikan warisan iman bagi generasi berikutnya. AMIN.

Pertanyaan untuk PA:

  1. Apa yang saudara pahami tentang istri yang takut akan Tuhan berdasarkan perikop bacaan saat ini?
  2. Berikan contoh atau ceritakanlah pengalaman saudara dalam membina keluarga bersama istri yang takut akan Tuhan.