Allah Sebagai Gembala Memberkati Keturunanmu
Sahabat-sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan!
Tema perenungan firman Tuhan minggu ini adalah "Allah Sebagai Gembala Memberkati Keturunanmu" berdasarkan Alkitab Kejadian 48:1-22. Sebagai umat Kristen, kata gembala tidak asing lagi. Daud berkata Tuhan adalah gembalaku tak kan kekurangan aku (Mazmur 23). Bahkan kita mengenal Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik (Yoh. 10:11). Dalam perikop bacaan saat ini kita melihat bahwa Yakub mengakui Allah itu sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku, selama hidupku sampai sekarang... (ay. 15). Bagaimana dengan kita? Apakah kita pun demikian sama seperti Yakub? Bahwa dalam hidup ini kita mengalami pemeliharaan Allah?
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!
Mari kita perhatikan dengan seksama cerita Alkitab saat ini. Yakub mengangkat Efraim dan Manasye sebagai anak-anaknya sendiri. Karena itu, kedua cucu ini mendapatkan bagian warisan seperti suku-suku Israel lain. Dalam hal pembagian tanah nanti, suku Yusuf terbagi menjadi dua suku: Manasye dan Efraim. Yakub menyalurkan berkat Abraham-Ishak kepada Yusuf melalui Efraim dan Manasye. Berkat ini menegaskan kesinambungan janji Allah tentang keturunan, tanah, dan bangsa yang besar. Allah adalah Allah yang setia pada janji-Nya.
Yakub memberkati Efraim lebih dari pada Manasye. Ini menunjukkan bagaimana kedaulatan Allah bukan menurut logika manusia dan kultur masyarakat. Tak selamanya yang sulung yang mendapat prioritas, tetapi siapa yang dipilih Tuhan (bandingkan: Ishak atas Ismael, Yakub atas Esau, Daud atas kakak-kakaknya). Faktanya di kemudian hari, suku Efraim menjadi dominan dalam sejarah Israel (Hakim-hakim 7:24; 1 Raja-raja 11:26). Allah memiliki kebebasan absolut dalam memilih siapa saja yang dikehendaki-Nya. Berkat Allah tidak ditentukan oleh urutan kelahiran, tetapi oleh pemilihan dan anugerah-Nya.
Yakub mengucapkan berkat dengan menyebut Allah nenek moyang, Allah sebagai gembala yang memelihara, dan Malaikat yang menebus. Meski dalam kondisi sakit, Yakub beriman pada janji Allah yang akan membawa keturunan Israel kembali ke tanah perjanjian dan memberi Yusuf suatu bagian istimewa (shekem ekhad). Dalam Alkitab Perjanjian Baru, Yakub sebagai contoh iman karena ia memberkati anak-anak Yusuf sambil bersandar pada tongkatnya (Ibrani 11:21).
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!
Yakub sudah tua dan mendekati ajal namun ia tidak melihat akhir hidupnya sebagai kegelapan. Ia melihat Allah yang setia sebagai gembalanya sejak masa mudanya. Gambaran Allah sebagai gembala sangat akrab dalam Alkitab (Mazmur 23, Yohanes 10). Berkat yang Yakub wariskan bukan sekadar warisan materi, tetapi warisan iman: Allah yang setia menjaga umat-Nya turun-temurun. Kita tahu bahwa hidup Yakub penuh lika-liku: ia pernah melarikan diri dari Esau, bekerja keras di rumah Laban, konflik keluarga, kehilangan Yusuf, tetapi ia mengaku: Allah adalah gembalanya. Hidup kita mungkin tidak selalu mudah, tetapi bila kita melihat ke belakang, kita akan menyadari tangan Gembala Agung selalu memelihara kita. Yakub mengakui bahwa bukan kekuatannya yang menyelamatkan dia, tetapi Allah sendiri. Berkat terbesar bukan sekadar berkat materi, tetapi keselamatan di dalam Allah.
Dalam Kristus, Gembala yang baik, kita ditebus dari dosa dan maut (Yoh. 10:11). Yakub meletakkan berkat atas cucunya, Efraim dan Manasye. Ia percaya berkat Allah tidak berhenti pada dirinya, tetapi mengalir bagi generasi berikut. Sebagai gereja Tuhan, apalagi kita selaku orang tua, P/KB, tugas kita adalah mewariskan iman kepada anak-anak kita. Bukan hanya harta yang fana, melainkan keyakinan bahwa Allah Gembala setia dari dahulu, sekarang, sampai selama-lamanya. Tak perlu khawatir akan menjadi apa anak cucu kita kelak, apabila mereka telah memiliki warisan iman yaitu hidup di dalam Kristus. Pastikan bahwa anak cucu kita menerima berkat rohani melalui keteladanan hidup kita sebagai orang tua yang takut akan Tuhan. Janganlah khawatir dengan harta materi. Tuhan pasti menyediakan bagi umat-Nya. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Orang yang beriman akan giat beribadah, bekerja keras, jujur, baik hati, rendah hati dan menjadi berkat bagi sesama. Sebab kita dipanggil bukan hanya untuk diberkati melainkan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. AMIN.
Pertanyaan untuk PA:
- Apa yang saudara pahami tentang berkat dari Yakub kepada Efraim dan Manasye?
- Jelaskan tugas utama keluarga dan sebagai orang tua Kristen terhadap anak cucu kita!