Bangkitlah Menjadi Teranglah

Bangkitlah Menjadi Teranglah

Sahabat-sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan!

Bangkitlah menjadi teranglah! Itulah ajakan bagi kita sebagai Pria/Kaum Bapa GMIM dalam menghayati Minggu Adven II. Sebab Yesaya 60 tidak hanya berlaku bagi Israel secara historis, tetapi juga bagi gereja dan umat Allah sepanjang masa. Gereja dipanggil untuk menjadi terang di dunia (Yes. 60:1). Terang kemuliaan Allah menyertai umat yang setia, dan berkat Allah menjangkau banyak orang.

Kitab Yesaya ditulis oleh Yesaya, seorang nabi besar Israel yang hidup pada abad ke-8 SM. Yesaya melayani pada masa pemerintahan raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia di Yehuda (Yes. 1:1). Secara garis besar kitab Yesaya dibagi menjadi tiga bagian: Yesaya pasal 1-39: Nubuatan sebelum masa pembuangan (hukum dan penghakiman). Yesaya pasal 40-55: Nubuatan penghiburan bagi orang Israel pada masa pembuangan. Yesaya pasal 56-66: Nubuatan tentang pemulihan dan kemuliaan bagi Israel.

Jadi Yesaya pasal 60 termasuk dalam bagian ketiga, yang fokus pada pemulihan, kemuliaan, dan harapan bagi umat Allah setelah masa pembuangan.

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Yesaya 60 merupakan nubuatan tentang masa depan Israel, di mana Allah menjanjikan pemulihan, kesejahteraan, dan berkat bagi umat-Nya. Umat diajak untuk berani bangkit, meskipun mengalami kegelapan atau penderitaan. Terang Allah akan menembus kegelapan dan membawa pengharapan.

Ayat 1-2: Panggilan untuk Bangkit. "Bangkitlah, bersinar, sebab terangmu telah datang." Allah memanggil umat-Nya untuk mengangkat kepala, meninggalkan putus asa, dan melihat ke depan dengan iman. Gelap di sini bisa berarti kesulitan, penderitaan, atau masa kelam sejarah umat. Allah menjanjikan terang yaitu kehadiran-Nya yang memulihkan. Ayat 3-5: Kedatangan bangsa-bangsa dan kekayaan. Umat Allah akan menjadi pusat perhatian bangsa-bangsa. "Bangsa-bangsa berjalan menuju terangmu, raja-raja menuju cahaya yang bersinar di atasmu." Allah menggunakan bangsa lain untuk membantu umat-Nya. Berkat Allah tidak hanya untuk pribadi, tetapi juga menjadi berkat bagi dunia. Ayat 6-7: Hadiah dari Umat yang Diberkati. Umat Allah akan menerima kemuliaan dan harta dari bangsa-bangsa, seperti kafilah unta dan emas. Ini melambangkan penghargaan dan pengakuan atas kesetiaan kepada Allah. Kemuliaan Allah bukan hanya spiritual, tapi juga nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Momentum perayaan Minggu-minggu Adven adalah kesempatan bagi kita untuk membangkitkan iman kita. Mulai dari pertobatan yang sungguh-sungguh di hadapan Allah, kita mempersembahkan hidup kita untuk memuliakan Kristus melalui ibadah-ibadah kita: melalui tugas tanggung jawab kita dalam keluarga dan juga melalui profesi atau pekerjaan yang kita tekuni. Janganlah kita tenggelam dalam kegelapan dosa dan keputusasaan. Jangan biarkan terang kita padam. Sebab kita semua adalah anak-anak terang dalam Kristus yang berbuahkan kebaikan, kebenaran dan keadilan. Yakinlah bahwa Allah selalu menghadirkan terang bagi umat-Nya. Kemuliaan Allah akan menyertai kita umat-Nya. Kehadiran Allah membawa pemulihan, pengharapan, dan kekuatan. Berkat Allah menjangkau banyak orang. Ketika kita setia kepada Allah, kita menjadi saluran berkat bagi orang lain, termasuk mereka yang belum mengenal Dia.

Terima dan syukuri segala kebaikan Tuhan dalam hidup ini. Berkat dari Allah bisa berupa materi, ketenangan, kesabaran dan kegembiraan. Syukur adalah respons iman terhadap pemberian Allah. Setiap ucapan syukur kita adalah bukti tentang kasih Allah dalam hidup kita. Figur Pria/Kaum Bapa dalam jemaat menjadi teladan yang bangkit dari kegelapan dosa, ketakutan dan kegagalan. Dalam keluarga Pria/Kaum Bapa menjadi terang dan berkat bagi anggota keluarga dan tetangga. Dan di tengah dunia kita menjadi saksi bagi banyak orang melalui kasih, pelayanan, dan kesaksian hidup. AMIN.