Pelita
MENU
Pelita PKB GMIM 7-13 September 2025

Hidup Baru Dalam Kristus Sebagai Orang-Orang Pilihan Allah Yang Dikuduskan Dan Dikasihi-Nya

Pelita PKB GMIM 7-13 September 2025

Pembacaan Alkitab: Kolose 3:5-17

Hidup Baru Dalam Kristus Sebagai Orang-Orang Pilihan Allah Yang Dikuduskan Dan Dikasihi-Nya

Sahabat-sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan!

Surat kepada jemaat di Kolose dipercaya ditulis oleh rasul Paulus saat berada dalam penjara di Roma diperkirakan tahun 60-62 Masehi, Tujuan utama surat ini untuk melawan ajaran sesat yang tengah memengaruhi jemaat (kemungkinan sinkretisme Yahudi, filsafat Yunani, dan bentuk awal gnostisisme). Paulus hendak mendorong jemaat untuk tetap setia pada ajaran Kristus dan tidak dibodohi oleh ajaran-ajaran sesat atau diombang-ambingkan oleh berbagai paham dan praktik keagamaan masyarakat lokal di kota Kolose, sebuah kota di Asia Kecil yang terletak di sebelah timur kota Efesus.

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Mari kita sama-sama memerhatikan perikop bacaan saat ini Kolose 3:5-17. Ayat 5-9 menekankan nasihat Paulus kepada jemaat untuk mematikan atau menanggalkan kehidupan lama yaitu segala sesuatu yang duniawi di dalam diri. Dalam hal ini percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan yang semuanya sama dengan penyembahan berhala. Karena berbagai dosa tersebut mendatangkan murka Allah.

Kata “Mematikan” memiliki arti “memutus secara aktif dan terus-menerus” kuasa dosa atas hidup. Kata ini diterjemahkan dari kata Νεκρώσατε (nekrosate). Bentuk kata kerja aorist imperatif aktif, orang kedua jamak, dari kata dasar νεκρόω (nekroō). Arti harfiah: “mematikan,” “membunuh,” atau “menyebabkan mati.” Kata ini digunakan dalam bentuk imperatif (perintah tegas) yang menunjukkan tindakan yang harus dilakukan secara langsung dan dengan tekad. Bukan sekadar “mengurangi” atau “mengendalikan” dosa, tapi mengeksekusi atau memutus total kuasa dosa dalam hidup kita. Kemudian ayat 8-9 menggambarkan dosa yang berhubungan dengan relasi sosial seperti marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, juga dusta.

Ayat 10-11 menekankan tentang hidup baru. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus benar-benar mengenakan “manusia baru” sesuai dengan maksud dan rencana Allah untuk menjadikan umat-Nya menurut gambar Pencipta sebab manusia telah kehilangan kemuliaan akibat dosa. Siapa pun dia harus mengalami hidup baru, tidak ada pembedaan, baik orang Yunani maupun Yahudi, bersunat atau tidak, budak atau merdeka. Semua satu dalam Kristus. Di ayat 12-17, ciri-ciri manusia baru yaitu berbelas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Contoh praktis ialah sikap saling mengampuni dan kasih sebagai “pengikat yang mempersatukan”. Kemudian ayat 15-17 menyatakan orang yang telah hidup dalam Kristus; yaitu damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatinya. Ajaran-ajaran Kristus tinggal tetap dengan melimpah ditandai dengan nyanyian mazmur dan puji- pujian iman. Semua itu dilakukan “dalam nama Tuhan Yesus.”

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa hidup baru dalam Kristus menuntut perubahan total bukan setengah- setengah. Hidup dalam Kristus menuntut ketegasan terhadap dosa. Tidak cukup hanya ‘mengurangi’ dosa, tetapi harus  ‘mematikan’ segala dosa atau meniadakan hal-hal yang dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa. Sebab itu hidup baru bukanlah pencapaian akhir melainkan pencapaian awal dalam proses transformasi harian. Menjadi orang Kristen bukan sekadar percaya, tetapi hidup dalam pembaruan setiap hari, karena kita adalah orang-orang pilihan Allah yang telah dikuduskan dan dikasihi-Nya.

Firman Tuhan mengajak kita untuk sungguh-sungguh mengenakan manusia baru; Hati kita benar-benar dipenuhi kasih Kristus; belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sedangkan sifat-sifat atau cara-cara sebagai manusia lama seperti marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dusta, dihilangkan dari gaya hidup kita sebagai manusia baru. Bahkan kita menentang dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan dosa seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan.

Tanda lainnya bahwa kita mengenakan manusia baru dalam Kristus yaitu ketika kita mampu menjadi teladan dan mampu membimbing orang lain untuk hidup sesuai kehendak Aliah. Kalau kita benar-benar bertekad dan berjuang untuk menerapkan gaya hidup baru dalam Kristus maka yakinlah Tuhan akan mengaruniakan kita hikmat-Nya. Latih diri kita setiap hari untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan, berdoa dan bernyanyi bagi Allah. AMIN.

Pertanyaan untuk PA:

  1. Mengapa rasul Paulus memberikan nasihat tentang mengenakan manusia baru dan menanggalkan manusia lama menurut perikop Alkitab saat ini?
  2. Berikan contoh dan jelaskan gaya hidup P/KB yang mengenakan manusia baru! Begitu pun gaya hidup manusia lama!