"Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum. Juga janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya."
β Keluaran 23:2-3
Tidak Memihak dan Mengabaikan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Ada sebuah adagium dari Baharuddin Lopa yang adalah mantan Jaksa Agung RI, βKendati kapal karam, tegakkan hukum dan keadilanβ, artinya bahwa hukum dan keadilan harus dijunjung tinggi sebagai nilai-nilai universal yang melampaui kepentingan sesaat pribadi atau kelompok. Hukum dan keadilan menjadi pedoman moral bagi siapa pun yang dipanggil untuk menegakkan keadilan di tengah-tengah krisis dan godaan penyimpangan. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, bahwa status sosial atau ekonomi seseorang tidak boleh memengaruhi keputusan hukum yang adil. Semua orang, entah kaya atau miskin, berkuasa atau tidak, berhak mendapatkan perlakuan yang adil di hadapan hukum. Salah harus dinyatakan salah, siapa pun orangnya, karena itu kita tidak boleh memihak ataupun mengabaikan kebenaran. Contohnya, jika kita memihak orang miskin dalam sebuah perkara karena rasa belas kasihan, maka hal tersebut bisa berakibat ketidakadilan bagi pihak lain. Keputusan yang didasari belas kasihan semata bisa mengabaikan bukti dan kebenaran. Tugas kita bukanlah menjadi hakim, melainkan penegak kebenaran. Menjadi saksi yang jujur akan dapat menghadirkan kebaikan bagi semjua pihak.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Tuhan Allah menghendaki penegakkan hukum dengan memperlakukan semua orang secara adil. Matius 5:45 mencatat pengajaran Yesus Kristus tentang keadilan Tuhan Allah yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik, menurunkan hujan bagi orang benar dan orang yang tidak benar, hendak menegaskan kepada kita bahwa Tuhan Allah tidak memandang status, ras, atau latar belakang seseorang. Demikian juga Yesus Kristus menjangkau dan memperlakukan dengan baik mereka yang miskin, sakit dan berdosa (Markus 2:15-17). Kasih dan keadilan Tuhan Allah dibagikan secara merata kepada semua orang tanpa kecuali. Sebagai keluarga Kristen, marilah kita mempraktikkannya melalui peran masing-masing dengan belajar saling menghargai dan menghormati, tidak memihak yang satu dan mengabaikan yang lain. Milikilah integritas dalam hidup bersama. Belajarlah mulai dari dalam keluarga, bagaimana kita menjadi pribadi yang selalu menyelaraskan kata dan tindakan. Pribadi yang berintegritas pasti akan mencintai keadilan, kejujuran, tidak memihak dan selalu peduli pada sesama. Amin.
DOA
Ya Tuhan Allah, dalam kerendahan kami memohon ampunan dan belas kasih-Mu, oleh karena kami seringkah belum mampu menjadi pribadi yang berintegritas. Ketidakadilan, ketidakjujuran, ketidakbenaran dalam hidup bersama, masih sering terjadi dalam hidup ini. Tuntunlah kami, ya Tuhan Allah agar dapat hidup saling menghargai dan menghormati, serta adil dalam tindakan. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.