RHK GMIM
MENU
RHK GMIM 22 Oktober 2025

RHK GMIM 22 Oktober 2025

Yohanes 8:15-16, Yesus Kristus Hakim yang Adil

"Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun, dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku."

— Yohanes 8:15-16

Yesus Kristus Hakim yang Adil

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Menghakimi adalah urusan Tuhan Allah, bukan urusan kita. Tetapi banyak orang suka menghakimi sesamanya. "Barangsiapa... menghakimi (saudaranya) ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya." (Yak.4:11). Menghakimi orang lain berarti merampas kewenangan Tuhan Allah. Realitas kini, ada yang membangun cara berpikir sendiri dan memutlakkannya menjadi sebuah kebenaran dalam rangka menghakimi yang lain. Sehingga mereka menghakimi berdasarkan kebiasaannya, tradisi, nilai-nilai keluarga, suku, golongan dan kelompok, tetapi menolak kebenaran Tuhan Allah.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Firman Tuhan saat ini, merupakan jawaban Yesus Kristus atas tuduhan orang Farisi bahwa kesaksian-Nya tidak benar. Yesus Kristus menegaskan bahwa mereka menghakimi menurut ukuran manusia (menurut daging) 'menghakimi' menurut apa yang mereka lihat. Sebagai manusia biasa, 'dalam daging mereka tidak melihat kemuliaan Anak Allah bersemarak.' Yesus Kristus datang, tidak menghakimi dengan cara demikian. Ia menegaskan bahwa 'jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar.' Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun Yesus Kristus tidak menghakimi seorangpun, tetapi Ia mempunyai hak untuk menghakimi dan itu akan Ia lakukan pada saat kedatangan-Nya kembali. Yesus Kristus akan menghakimi dengan adil bukan dengan standar manusia. Penghakiman-Nya adil dan benar. Hanya Yesus Kristus yang dapat menghakimi umat manusia, sebab Dia adalah Allah yang dapat menyelidiki segala sesuatu dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Tuhan Allah yang mengetahui segala pikiran dan hati manusia (bdk Yoh 8:24; Luk 5:22). Manusia tidak memiliki hak untuk menghakimi dosa sesamanya.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Dalam kehidupan saat ini, sebagai keluarga Kristen, kita sering menyaksikan orang saling menghakimi. Padahal penghakiman adalah hak Tuhan Allah. Orang yang menghakimi sesamanya berarti dia mengambil hak Tuhan Allah. Ada yang menganggap dirinya paling benar dan yang lain salah. Imannya paling suci dan pasti diselamatkan dan lain tidak.

Perkembangan teknologi, memicu persaingan dan perbedaan sehingga orang menjadi "hakim" bagi yang lain, bahkan mengatasnamakan Tuhan Allah. Sering penghakiman manusia hanya berdasarkan suka dan tidak terhadap sesamanya, mengikuti ego dan nalarnya yang terbatas. Begitu pula dalam dunia peradilan, banyak keputusan yang tidak mendatangkan rasa keadilan, karena ditekan dan suap. Keputusan yang tidak memihak pada keadilan sesuai fakta kebenaran. Untuk itu, marilah sebagai keluarga Kristen kita saling membangun dan mendoakan bukan saling menghakimi. Amin.

Doa

Ya Tuhan Allah, beri kami hikmat agar tidak saling mengklaim kebenaran sehingga memicu hasrat untuk saling menghakimi dengan menganggap paling benar dan hebat. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.