"Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya."
— Amsal 31:26-27
Hikmat dan Kerajinan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Yesus Kristus mengajarkan bahwa apa yang keluar dari mulut seseorang mencerminkan isi hatinya (Matius 12:34). Jika hati dipenuhi dengan kasih, damai dan kebijaksanaan, maka perkataan dan perbuatan kita pun akan mencerminkan hal itu. Isteri yang digambarkan dalam firman hari ini memiliki hati yang bijaksana dan penuh kasih, sehingga dari mulutnya keluar kata-kata yang lembut, mengajar, membangun dan menguatkan. Betapa pentingnya hikmat dalam berbicara, mencakup kemampuan mendengarkan, memahami dan merespons dengan cara yang tepat dan baik.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Yesus Kristus adalah teladan sempurna dalam berbicara dengan hikmat dan kasih. Setiap kata yang keluar dari mulut-Nya penuh dengan kasih sayang dan kebenaran. Karena itu sebagai pengikut Yesus Kristus, kita dipanggil untuk menyatakan kebenaran dengan meneladani cara Yesus Kristus berbicara dengan hikmat dan kasih. Sebagai orangtua atau pasangan, kita perlu berbicara dengan hikmat dan kasih. Kata-kata kita harus mendidik, meneguhkan dan membangun. Kata-kata kita bisa menjadi berkat bagi orang lain dan menjadi saksi Yesus Kristus yang hidup.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Isteri yang bijaksana tidak hanya berbicara dengan hikmat, kasih dan lembut, tetapi juga aktif mengawasi dan mengelola rumah tangganya, Ia digambarkan sosok yang rajin dan bertanggung jawab serta tidak membiarkan kemalasan menguasai dirinya. Mengawasi yang dimaksud dalam firman Tuhan Allah hari ini, bukan sekadar melihat, tetapi memastikan bahwa segala sesuatu berjalan dengan baik sesuai dengan nilai-nilai kebenaran. Untuk bisa menguasai dengan baik diperlukan kepekaan terhadap kebutuhan keluarga. Ini mencakup kebutuhan material, emosional dan spiritual.
Isteri yang cakap dan bijaksana memahami apa yang dibutuhkan oleh setiap anggota keluarganya dan berusaha untuk memenuhinya. Karena itu, "makanan kemalasan tidak dimakannya." Artinya dia adalah pekerja keras yang tidak menyerah pada rasa malas. Ia tidak bermalas-malasan, melainkan rajin dan teliti dalam menjalankan tugasnya. Ini bukan hanya mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, tetapi juga tentang menjaga kesejahteraan dan keharmonisan dalam keluarga.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini menginspirasi kita, khususnya ibu dan isteri, untuk menjadi sosok yang bijaksana dalam perkataan dan bertanggungjawab dalam mengurus rumah tangga. Seorang isteri yang bijaksana seharusnya menjadi berkat bagi keluarganya melalui perkataan yang membangun dan tindakan yang penuh kasih.
Sebagai keluarga Kristen, kita dipanggil untuk berbicara dengan hikmat dan kasih, bukan hanya dalam lingkungan rumah tangga, tetapi juga di tempat kerja, gereja dan masyarakat. Firman hari ini juga mengajarkan pentingnya bertanggungjawab dalam pekerjaan dan tugas-tugas yang diemban. Tuhan Allah menghargai usaha dan kerja keras yang kita lakukan dengan tulus dan benar. Amin.
Doa
Ya Tuhan Allah, tolonglah kami untuk selalu menggunakan kata-kata yang bijaksana dan penuh kasih. Ajarlah kami juga untuk tidak menyerah pada kemalasan, tetapi selalu bekerja keras dengan penuh sukacita untuk kesejahteraan, kebahagiaan keluarga dan memuliakan nama-Mu. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.