RHK GMIM
Beranda Artikel Tentang Kontak
RHK GMIM 31 Agustus 2025

RHK GMIM 31 Agustus 2025

Keluaran 23:1, Jangan Jadi Penyebar Kebohongan

"Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar."

β€” Keluaran 23:1

Jangan Jadi Penyebar Kebohongan

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Penyebaran hoaks atau berita bohong terus terjadi di era digital ini. Hoaks adalah informasi tidak benar atau palsu, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Secara serius pemerintah menyikapi hal ini, bahkan harus merevisi Undang-Undang (UU) No. 11/2008 dengan UU No. 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). UU ini melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang merugikan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. Pelanggar diancam dengan hukuman pidana. Meski begitu, masih saja ada orang yang suka menyebarkan berita bohong. Ironinya, berita bohong yang selalu diulang-ulang pada akhirnya dianggap sebagai sebuah kebenaran.

Kebohongan memang telah menjadi persoalan sejak lama. Itu sebabnya Tuhan Allah memberi perintah penting kepada umat Israel, "Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar” (Keluaran 23:1). Perintah ini menjelaskan bahwa kabar bohong dapat menghancurkan reputasi seseorang, menghalang- halangi keadilan, sehingga yang benar bisa menjadi salah, demikian pun sebaliknya. Menyebarkan kabar bohong dan bersaksi dusta akan melahirkan perselisihan, permusuhan bahkan tindakan kejahatan lainnya yang akan berakhir pada pembunuhan.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Dampak negatif ketika seseorang dibohongi atau termakan hoaks, sudah pasti akan merasa tertipu, kesal dan kecewa. Apalagi jika kebohongan ini datang dari orang-orang terdekat yang dipercaya. Kebohongan akan menghancurkan kepercayaan dan merysak hubungan serta memicu kekerasan. Sebagai keluarga Kristen, kita diingatkan untuk tidak berbohong, termasuk dalam relasi suami dan istri, anak dan orangtua. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bijaklah dalam memberikan atau mendapatkan informasi dari media sosial agar tidak terpengaruh dengan berita bohong dan meneruskannya pada orang lain. Kita wajib membangun hidup jujur, dengan berpikir, berkata dan bertindak benar sesuai hukum-hukum Tuhan Allah. Sikap jujur akan membangun kepercayaan dan memungkinkan keadilan ditegakkan serta relasi dengan sesama akan terpelihara. Sebagaimana Yesus Kristus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berkata ya di atas ya dan tidak di atas tidak (Matius 5:37). Amin.

DOA

Ya Tuhan Allah, tolonglah kami dalam kelemahan dan keterbatasan agar dapat berpikir, berkata dan bertindak jujur serta benar seorang terhadap gang lain. Mampukanlah kami agar dapat menguasai diri untuk tidak menyebarkan hoaks tetapi menjadi pemberita-pemberita kebenaran. Dalam nama Yesus Kristus. Amin.