Yesus Adalah Terang Dunia
Wanita/Kaum ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pernahkah ibu-ibu mengalami suasana gelap? Tiba-tiba lampu padam di malam hari, sama sekali tidak ada lilin, gelap gulita. Bagaimana rasanya? Pasti ada rasa takut, cemas, gelisah bercampur sehingga ada orang yang sampai-sampai sulit bernafas. Gelap mengakibatkan ruang gerak, aktivitas terbatas dan sangat berbahaya. Mengendarai mobil saja tanpa lampu/terang bisa masuk jurang. Gelap itu mengerikan, demikian manusia yang berada dalam kegelapan dosa akan tersesat jika ia hidup terus dalam dosa.
Tema renungan kita "Yesus adalah Terang Dunia". Injil Yohanes banyak memakai kiasan "terang" dan "gelap". Di dalam Alkitab, terang digunakan untuk menggambarkan Allah atau Firman-Nya. "... Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan" (I Yohanes 1:5b). "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mazmur 119:105). Kegelapan menunjuk pada tempat kesakitan dan penderitaan. "Ada orang yang duduk dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi" (Mazmur 107:10). Lawan-lawan Allah disebut penghulu-penghulu kegelapan (Efesus 6:12). "Orang-orang yang tidak melakukan yang Allah inginkan, dicampakkan di dalam kegelapan yang paling gelap" (Matius 22:13). Pemberitaan Yohanes adalah benar, bahwa Yesus sendiri yang berkata pada orang banyak "Akulah Terang Dunia; barang siapa mengikut Aku, Ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan Ia akan mempunyai terang hidup".
Ibu-ibu, orang-orang Farisi waktu itu penuh dengan kemunafikan. Mereka tahu bahwa Yesus, Anak Allah, Anak Bapa, tapi mereka masih mau menjebak Yesus dengan pertanyaan "Dimanakah Bapa-Mu?" Yesus menjawab mereka "Baik Aku maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal, jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, Kamu mengenal juga Bapa-Ku". Kata-kata ini disampaikan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di Bait Allah dan orang-orang Farisi tidak menangkap Dia karena saatnya belum tiba.
Wanita/Kaum ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sejak dalam Perjanjian Lama sudah dinubuatkan bahwa kedatangan Mesias adalah terang yang menerangi kegelapan "Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar" (Yesaya 9:1). Nubuatan ini telah tergenapi ketika Mesias lahir di Betlehem dan kemudian Mesias Anak Allah, Yesus Kristus sendiri yang berkata "Akulah Terang Dunia". Ibu-ibu, terang yang sesungguhnya telah datang atas kita. Ia dapat menembusi relung hati kita, gelap sekalipun. Ia tahu kegelapan apa yang menghalangi sukacita kebahagiaan WKI GMIM. Beda dengan kita manusia biasa, tampak luar dapat dipandang, dilihat, dianalisa, dinilai, penampilannya ok atau tidak. Tetapi tampak dalam siapa yang tahu? Hanya Tuhan yang tahu.
Bagaimana respons orang-orang Farisi saat mendengar pengajaran Yesus waktu itu bahwa Ia adalah terang dunia? Kata orang-orang Farisi kepada Yesus: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar". Siapakah orang-orang Farisi ini, yang dengan berani menentang Yesus? Orang-orang Farisi adalah kelompok agama Yahudi yang menekankan pengajaran ketaatan pada Hukum Taurat. Mereka sengaja hendak menjerat Yesus karena mereka merasa tersaingi dengan kehadiran Yesus dan pengajaran-pengajaran-Nya yang luar biasa. Mereka masih tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang diutus Bapa.
Wanita/Kaum ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Atas tuduhan orang Farisi bahwa kesaksian Yesus tidak benar, Yesus menjawab mereka, kata-Nya "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku benar, sebab Aku tahu dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu dari mana Aku datang dan kemana Aku pergi". "Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun dan jikalau Aku menghakimi maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama-sama dengan Dia yang mengutus Aku. Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah: Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." (ayat 14-18).
Ibu-ibu yang dikasihi Tuhan, kesaksian Yesus bahwa Ia terang dunia adalah kesaksian yang benar, sungguh-sungguh benar, Amin ya Amin. Ia adalah Allah yang hidup yang mengerjakan keselamatan bagi dunia. Yesus memberi jaminan; siapa mengikut Aku artinya percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya, tidak akan berjalan dalam kegelapan, artinya pertolongan Tuhan selalu datang tepat waktu melepaskan orang percaya dari kegelisahan, kekhawatiran, kecemasan hidup.
Maukah kita senantiasa hidup dalam terang Kristus? Seorang ibu berkata, Pendeta, kita solama hidop dalam Kristus mar kiapa dang kita rasa kita selalu ada dalam kegelapan? Selalu kita gelisah, kuatir, cemas, tertekan dengan banyak pergumulan? Sederhana jawabannya, seperti aliran listrik, tersedia di rumah tapi ketika malam tiba, lampu tidak dinyalakan, pasti gelap. Lilin tersedia tapi tidak dinyalakan, jadi tetap gelap karena tidak ada cahaya. Artinya, ibu yang berkata hidup dalam Kristus ini hanya sampai di perkataan saja. Selama ia tidak membuka hatinya menerima terang Kristus, ia akan tetap dalam kegelapan dosa.
Gaya hidup orang-orang Farisi yang punya kemunafikan, suka mempersalahkan Yesus, kiranya dijauhkan dari kita. Hiduplah dalam terang Kristus, meneladani cara hidup berkarakter Kristus, penuh kasih, tidak cepat marah, hidup sabar, bersukacita, selalu bersyukur dan selalu jadi berkat bagi banyak orang terutama keluargamu sendiri. Itulah yang diinginkan oleh Yesus terang dunia, "Supaya orang-orang yang melihat perbuatanmu yang baik akan memuliakan Bapa di sorga." (Matius 5:16b) Amin.
Pertanyaan untuk Diskusi
- Apa yang ibu-ibu pahami tentang "Yesus Terang Dunia" berdasarkan Yohanes 8:12-20?
- Berikan contoh perbuatan-perbuatan hidup dalam kegelapan dan terang?