"Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu."
— Yesaya 60:2
TERANG DI TENGAH DUNIA GELAP
Sobat Obor,
Gelap adalah simbol dari kebingungan moral masa kini. Pemuda hidup di tengah dunia yang kehilangan arah, di mana kebenaran dianggap relatif, dan dosa disebut "pilihan pribadi." Israel di zaman Yesaya juga berada dalam situasi yang gelap---kehancuran rohani dan sosial setelah pembuangan. Namun Tuhan berjanji akan menyalakan terang-Nya atas umat pilihan-Nya, terang yang tak bisa dipadamkan oleh keadaan apa pun.
Thomas Edison pernah mengalami lebih dari seribu kali kegagalan sebelum berhasil menemukan bola lampu. Banyak orang menertawakannya dan menyebutnya gila karena mencoba menerangi dunia dengan listrik. Namun, Edison tidak menyerah. Ia berkata, "Saya tidak gagal, saya hanya menemukan seribu cara yang tidak berhasil." Dalam kegelapan usahanya, ia justru menemukan terang yang mengubah dunia. Demikian pula dengan hidup orang percaya---di tengah dunia yang penuh dosa, kebingungan, dan kegelapan moral, Tuhan memanggil kita untuk tetap memancarkan terang Kristus agar dunia melihat harapan sejati melalui hidup kita.
Sobat obor, menurut teologi Reformed, ini menggambarkan realitas Total Depravity---kerusakan total manusia karena dosa. Dunia menjadi gelap bukan karena kurang ilmu, tapi karena manusia menolak Allah. Namun Allah berinisiatif menyalakan terang Kristus dalam hati orang pilihan-Nya. Terang itu bukan hasil perjuangan manusia, melainkan pemberian anugerah yang menembus kegelapan terdalam. Roh Kudus bekerja bukan sekadar mengajar, tapi mengubah hati dari batu menjadi daging.
Sobat obor, pemuda Kristen dipanggil menjadi pembawa terang di tengah dunia yang gelap. Jangan padam karena tekanan lingkungan. Jadilah pribadi yang tetap bersinar dalam kejujuran, kekudusan, dan kasih. Dunia tak butuh pemuda yang serupa dengannya, tapi pemuda yang berani berbeda karena terang Kristus di dalamnya. Amin.