"Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia."
— Lukas 1:48
Allah Memperhatikan Kerendahan Hamba-Nya
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Setiap orang tanpa memandang latar belakang atau status merindukan kebahagiaan dan berusaha meraih kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidupan. Hari ini kita berbahagia karena secara nasional merayakan hari ibu, untuk menghormati dan mengasihi para ibu yang telah memberikan begitu banyak cinta, pengorbanan dan perhatian dalam hidup kita. Ibu adalah pemberian Tuhan Allah yang sangat berharga, bijaksana dan berakhlak mulia diberi tugas mulia untuk melahirkan, membesarkan dan mendidik anak menjadi pribadi yang takut Tuhan. Dalam kasih dan pengorbanan-Nya kita melihat cerminan kasih Tuhan Allah.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Dalam pembacaan Alkitab hari ini, kita membaca ucapan Maria "sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia". Siapa Maria? Maria adalah seorang perempuan muda yang sederhana, tidak berambisi, tidak memiliki status sosial yang terpandang. Di zaman Maria, perempuan seringkali dilihat hanya sebagai kasta atau golongan kedua setelah kaum laki-laki. Bahkan perempuan sering dilihat sebagai objek semata. Maria adalah perempuan yang rendah hati, tulus dan taat pada kehendak Tuhan Allah, ia menyebut dirinya sebagai hamba Tuhan (Lukas 1:38). Dengan menyebut dirinya sebagai hamba Tuhan, Maria menunjukkan sikap penyerahan diri total kepada kehendak-Nya. Maria melihat dirinya sebagai milik Tuhan Allah sepenuhnya, bukan sebagai pribadi yang berhak menuntut.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pengakuan ini menunjukkan sikap rendah hati dan ketaatan total kepada kehendak Tuhan Allah. Kerendahan hati dan ketaatan pada kehendak Tuhan Allah inilah yang membuat Maria dipilih-Nya untuk tugas yang luar biasa: mengandung dan melahirkan sang Mesias seperti yang disampaikan Malaikat Gabriel. Kerendahan hati yang dinyatakan Maria bukan sekedar sikap merendahkan diri, tetapi mengakui kebesaran Tuhan Allah dan ketergantungannya pada-Nya. Disebutkan "segala keturunan akan menyebutnya berbahagia". Berbahagia diterjemahkan dari kata Yunani makarios yang artinya "berbahagia, diberkati". Kebahagiaan di sini bukan kebahagiaan duniawi, melainkan sukacita karena menerima kasih karunia Tuhan Allah. Jadi, Maria disebut berbahagia karena ketaatan dan penyerahan dirinya kepada kehendak Tuhan Allah. Itulah kebahagiaan sejati di mana kebahagiaan sejati datang dari hubungan yang benar dengan-Nya, bukan dari keadaan duniawi.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak akan pernah ditemukan dalam hal-hal duniawi seperti kekayaan materi dan ketenaran, jabatan atau pada pencapaian duniawi. Tetapi pada hubungan kita dengan Tuhan Allah dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada-Nya. Ketika kita merasa tidak cukup baik atau tidak layak, ingatlah bahwa Tuhan Allah melihat hati kita. Kerendahan hati kita dapat membawa berkat yang luar biasa sebab Tuhan Allah memperhatikan dan memberkati mereka yang rendah hati. Karena itu berhentilah menjadi pribadi yang tinggi hati alias sombong dan jauhilah sikap angkuh. Jika kita hidup dalam kerendahan dan kesetiaan kepada Tuhan Allah pasti akan menemukan kebahagiaan yang sejati. Kiranya di masa Adven ini kita semakin dianugerahkan sukacita menjalani hidup ini sebab Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepada kita. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin.
Doa
Ya Tuhan Allah yang Mahakasih, ajarlah kami hidup dalam kerendahan hati. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.