Orang Benar Akan Masuk ke Dalam Hidup yang Kekal
Wanita/ Kaum Ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan
Jika kepada kita ditanyakan, apakah kita masih percaya ada sorga dan neraka? Masihkah kita yakin bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali dan akan ada kebangkitan, penghakiman dan kehidupan kekal? Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang mulai tidak percaya akan adanya sorga dan neraka. Mereka menyampaikann pemikiran mereka melalui Fb, Instagram, twitter, Youtube dan media lainnya tentang pemahaman mereka yang tidak meyakini penghakiman oleh Tuhan Yesus dengan kedatangan-Nya kembali. Hal itu membuat mereka hidup sesuka hati, tidak lagi berjalan pada koridor kehendak Firman Tuhan, banyak menyimpang dari peraturan Tuhan dengan hidup sesuka hati mencari kesenangan dan kepuasan nafsu duniawi. Bagaimana dengan kita sebagai Wanita/ Kaum Ibu? Semoga kita tetap berpegang kepada kebenaran Firman dengan tetap mengimani bahwa suatu saat nanti janji Tuhan Yesus bahwa Ia akan datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati akan digenapi karena Tuhan tidak pernah ingkari janji-Nya. Dengan keyakinan itu akan membuat orang percaya tetap hidup taat dan setia.
Teks ini merupakan bagian dari Injil Matius mengenai khotbah tentang akhir zaman yakni pasal 24 dan 25. Bacaan kita saat ini mengisahkan perumpamaan tentang kehidupan kekal bersama-Nya. Di teks ini hal Kerajaan Sorga diumpamakan sepuluh gadis, lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana. Mereka memiliki satu tujuan yaitu menanti datangnya sang mempelai, memiliki pelita tetapi perbedaannya terletak pada persediaan minyak untuk pelita. Gadis yang bijaksana menyiapkan cadangan minyak yang diisi di buli-buli supaya kalaupun harus menunggu lama pelita mereka tidak akan padam. Beda dengan gadis yang bodoh yang hanya memiliki pelita tetapi tidak memiliki persediaan minyak sehingga disaat minyak mereka menipis sehingga pelita hampir padam barulah mereka berusaha mencari tambahan minyak. Ketika mempelai sudah tiba, gadis-gadis yang bodoh masih mencari minyak untuk pelita mereka sehingga mereka tidak dapat masuk ke tempat perjamuan kawin. Yang dapat masuk adalah gadis-gadis yang bijaksana yang tetap setia dan berjaga-jaga dengan menyiapkan minyak dalam buli-buli. Ketika gadis-gadis bodoh datang didapati pintu tempat perjamuan kawin sudah tertutup, mereka memanggil-manggil tetapi sang mempelai berkata “sesungguhnya aku tidak mengenal kamu” Wanita/ Kaum Ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan
Ada lagu yang mengisahkan tentang perumpamaan ini “Tak lama Tuhan datanglah bersiap dirimu.... Reff Hendaklah engkau jaga-jagalah, sedia lampu dengan minyaknya karena dengan sekejap kedengaranlah gegap, mempelai laki-laki datanglah” Mempelai laki-laki yang ditunggu kedatangannya menunjuk kepada kedatangan Tuhan Yesus yang tidak tahu persis kapan datangnya. Gadis-gadis yang bijaksana menunjuk pada orang percaya yang setia, berjaga-jaga dalam iman, tetap melakukan kehendak Tuhan, mempersiapkan kehidupan beriman menanti kapanpun kedatangan Tuhan. Berbeda dengan gadis-gadis yang bodoh menanti kedatangan Tuhan dengan tidak mempersiapkan segala sesuatu. Menggambarkan ketidaktaatan dan ketidaksetiaan.
Sebagai Wanita/ Kaum Ibu kristen kita memiliki tanggungjawab besar untuk mempersiapkan diri kita dan keluarga kita agar mendapat bagian dalam kehidupan bersama Tuhan Yesus di sorga yang kekal. Sayangnya ada yang tujuan hidup di dunia ini hanya memikirkan hal-hal duniawi yang bersifat sementara lalu mengabaikan hal-hal rohani yang bersifat kekal. Tidak peduli untuk hidup dalam kebenaran. Karena itu kita diingatkan agar terus menyalakan pelita dengan mempersiapkan minyak agar dapat menjaga nyala pelita tidak akan padam. Ini gambaran kehidupan yang terus menjadi berkat. Hidup dalam ketaatan dan kestiaan kepada Tuhan. Berjaga-jaga dalam iman dan pengharapan akan kedatangan Tuhan dengan kehidupan yang berkenan kepada-Nya. Jangan menyia-nyiakan hidup ini, bergaya hidup yang kelihatan wah, mewah, kaya, membuat terpesona bahkan iri orang lain melihat kita padahal semuanya semu karena dibalik semua itu kita memiliki hati yang hampa, ketidaktenanganan, kelihatan sukses padahal hidup susah. Membohongi public hanya untuk kesenangan sesaat akhirnya hancur. Banyak Wanita/ Kaum Ibu yang sudah memiliki suami masih menggodai suami orang lain hanya untuk mendapatakan fasilitas ini dan itu, akhirnya keluarga dikorbankan. Pelita kehidupan dibiarkan padam, hidup dalam kegelapan dosa. Tidak lagi peduli bahwa semuanya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Tetapi puji syukur karena masih lebih banyak wanita kaum ibu yang tetap berusaha menyalakan pelita dengan kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Rela mengorbankan keingainan diri, untuk menjadi berkat bagi rumahtangganya. Salut untuk Wanita/ Kaum Ibu yang terus setia memerankan kehidupan sebagai istri dan mama yang takut akan Tuhan sehingga kehadirannya di keluarga mendatangkan sukacita dan berkat. Jadilah istri dan mama yang bijaksana yang tetap bertekun dalam Tuhan dan mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, bertanggungjawa, hidup dalam kebenaran sehingga keluarga selalu bersyukur diberikan istri dan mama seperti kita. Nyalakan pelita rohani kita, jangan padamkan kesaksian hidup kita sebagai orang percaya dan terus setia menanti Tuhan datang dengan setia beribadah, giat baca Firman, tekun berdoa dan selalu rajin bekerja sehingga keluarga kita bahagia dan sejahtra didalam berkat Tuhan, Amin.
Pertanyaan untuk Diskusi
- Mengapa gadis yang membawa pelita dan minyak disebut bijaksana dan yang hanya membawa pelita disebut gadis yang bodoh?
- Apa makna perumpamaan di atas dalam hidup kita sebagai wanita kaum ibu?
- Apa yang harus kita persiapkan dalam menanti kedatangan Tuhan kembali?